Kamis 26 Jan 2023 20:27 WIB

Viral di Medsos Benda Bercahaya Melintas di Atas Merapi Disebut UFO, Ini Kata BPPTKG

Fenomena benda bercahaya melintas di atas Merapi terjadi pada 24 Januari 2023.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Andri Saubani
Visual Gunung Merapi terlihat jelas dari Klangon, Sleman, Yogyakarta. Pada 24 Januari 2023, benda bercahaya sempat di langit di atas Gunung Merapi yang dispekulasikan sebagai UFO. (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Visual Gunung Merapi terlihat jelas dari Klangon, Sleman, Yogyakarta. Pada 24 Januari 2023, benda bercahaya sempat di langit di atas Gunung Merapi yang dispekulasikan sebagai UFO. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebuah benda bercahaya melintasi langit di atas Gunung Merapi terpantau pada 24 Januari 2023, sekitar pukul 01.30 WIB. Fenonema itu sempat terekam dan cuplikan videonya viral di media sosial memicu spekulasi sebagai benda asing dari luar angkasa (UFO).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY mengatakan, fenomena itu sempat terekam oleh kamera CCTV Badan Geologi yang berada di Pos Jrakah yang berada di sisi barat Gunung Merapi. Namun, benda bercahaya yang melintasi Merapi dikatakan tidak berkaitan dengan aktivitas Gunung Merapi. 

Baca Juga

"Berdasarkan data kegempaan, tidak terekam adanya sinyal yang signifikan pada jam tersebut," kata Kepala BPPTKG DIY, Agus Budi Santoso, Kamis (26/1/2023). 

Agus menyebut, pihaknya tidak dapat memastikan benda langit yang melintasi langit Merapi tersebut. BPPTKG, lanjutnya, tidak memiliki kapabilitas dalam mengamati benda langit. 

"BPPTKG-PVMBG-Badan Geologi bertugas melakukan mitigasi Gunung Merapi, namun kami tidak memiliki kapabilitas untuk mengamati benda langit, sehingga kami tidak bisa memastikan benda apa yang terlihat dalam video tersebut," ujar Agus.

Terkait dengan aktivitas vulkanis Gunung Merapi, Agus menyampaikan bahwa saat ini cukup tinggi. Aktivitas vulkanik Merapi berupa erupsi efusif, yang ditandai dengan aktivitas pertumbuhan kubah lava, pembentukan guguran, dan awan panas guguran. 

"Tingkat aktivitas masih siaga, masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tidak panik, dan selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya," jelasnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement