Selasa 24 Jan 2023 09:34 WIB

Lanjutan Serial Killer, Rentetan Pembunuhan TKW, Mertua, Istri dan Anak Wowon

Wowon tanpa pandang bulu menghabisi istri dan anaknya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah petugas Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri  mengambil sampel dari rumah tempat kejadian lima orang yang diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/1/2023). Menurut polisi pengambilan sampel dari rumah tersebut dilakukan setelah jumlah korban meninggal akibat keracunan bertambah menjadi tiga dan dua korban lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit  ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah petugas Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri mengambil sampel dari rumah tempat kejadian lima orang yang diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/1/2023). Menurut polisi pengambilan sampel dari rumah tersebut dilakukan setelah jumlah korban meninggal akibat keracunan bertambah menjadi tiga dan dua korban lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya membeberkan ihwal runutan serangkain kematian sembilan korban pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan Dede Solehudin. Diduga sepak terjang aksi sadis mereka diawali dengan membunuh dua wanita berprofesi sebagai tenaga kerja wanita (TKW), Siti dan Farida.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut korban pertama adalah, Siti. Namun eksekutor yang menghabisi nyawanya bukan Wowon, Duloh atau Dede melainkan mertua dari Wowon bernama Noneng.

Baca Juga

Di kemudian hari Noneng juga dihabisi oleh Wowon. Namun tetap perintah pembunuhan terhadap Siti datang dari Wowon Aki. Ia menyuruh mertuanya untuk mendorong Siti ke laut di Surabaya.

Trunoyudo melanjutkan, jasad Siti mengambang di lautan dan ditemukan warga lantas dimakamkan di Garut. Sementara korban Farida dikuburkan di dalam lubang di sebuah rumah di Cianjur.

Setelah membunuh mereka berdua, tersangka Duloh membunuh Noneng. Namun belum diketahui motif pelaku membunuh Noneng. "Noneng itu dibunuh sama si Duloh. Jadi sebelum dibunuh si Duloh, si Noneng itu diantar oleh Wowon ke rumah Duloh," kata Trunoyudo

Selanjutnya, usai membunuh Noneng, Wowon menghabisi nyawa istrinya Wiwin yang diketahui merupakan anak dari Noneng. Pada saat itu Wowon mengajak Wiwin ke rumah Duloh lalu dieksekusi mati dan dikuburkan dalam satu liang lahat dengan ibunya, Noneng, di daerah Cianjur.

"Wowon ke rumah Duloh, lalu dieksekusi juga. Makanya dikubur dalam satu lubang," ucap Trunoyudo.

Tidak berhenti di sana, sambung  Trunoyudo aksi pembunuhan berantai masih berlanjut. Kali ini korbannya adalah Halimah yang juga istri dari Wowon.

Lagi-lagi Duloh yang menjadi eksekutor Usai dibunuh, Halimah dikembalikan ke keluarganya dan dimakamkan di kampung halamannya di Cilicin. Ketika itu tersangka berdalih Haliman meninggal karena sakit.

"Dikembalikan oleh Tersangka Solihin alias Duloh ke keluarga, dibilangnya kalau Halimah meninggal karena sakit, padahal dibunuh Duloh," papar Trunoyudo.

Setelah Halimah meninggal dunia, Wowon menikahi dengan Ai Maemunah yang merupakan anak dari Halimah. Dari pernikahan ini, keduanya memiliki dua anak yakni Bayu dan Neng Ayu. Bayu dibunuh oleh Duloh di daerah Cianjur dan dikuburkan dalam sebuah lubang di samping rumah Wowon.

Terakhir, Trunoyudo mengatatan para pelaku pembunuhan berantai membunuh istri dan anaknya di sebuah kontrakan di Bantar Gebang, Jawa Barat. Korban ditemukan tidak sadarkan diri di rumah kontrakan kawasan Bantar Gebang, Bekasi pada Kamis (12/1/2023) lalu. Sebanyak lima orang korban satu di antaranya anak-anak mengalami keracunan setelah meminum kopi yang sudah dicampur racun. 

Tiga orang di antaranya tewas dan dua korban lain masih dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Bantar Gebang. Tiga orang yang tewas berinisial AM (35), RAM (21) dan MR (19). Dalam kasus ini, korban meninggal memiliki hubungan darah yakni ibu dan anak. Ketiganya tercatat sebagai warga Cianjur dan telah dimakamkan di kampung halamannya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement