REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bernostalgia ke kota awal mula perjalanan kepemimpinannya sebelum jadi orang nomor satu di Indonesia. Jokowi adalah walikota Solo sejak 28 Juli 2005 hingga 1 Oktober 2012.
Pada Senin (23/1/2023), ia mengunjungi sejumlah landmark kota, seperti Solo Technopark (STP) di Kota Surakarta. Saat tiba di lokasi, Jokowi disambut langsung Pemimpin BLUD KST Solo Technopark, Yudit Cahyantoro dan meninjau sejumlah fasilitas di tempat tersebut.
"Bapak Presiden berkunjung ke kawasan STP untuk melihat perkembangan-perkembangan yang ada di kawasan sains dan teknologi, salah satunya adalah dengan adanya gedung baru yaitu Gedung Sembrani dan Gedung Gumarang," ujar Yudit, dikutip dari siaran pers Istana.
Yudit menjelaskan, kedua gedung tersebut nantinya akan dipakai sebagai pusat perkantoran, pusat inkubasi bisnis, pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan layanan-layanan masyarakat lainnya yang ada di Kota Solo.
Solo Technopark sendiri adalah kawasan milik pemerintah Kota Surakarta sebagai pusat inovasi dan vokasi untuk daya saing daerah. Kawasan tersebut berfungsi sebagai hub untuk integrasi, kolaborasi antara akademika, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media.
"Pak Presiden memberikan apresiasi yang sangat baik untuk Solo Technopark dan berharap Solo Technopark bisa menjadi role model nasional techno park di Indonesia," ungkapnya.
Yudit pun berharap kawasan sains dan teknologi Solo Technopark bisa terus berkembang ke depannya.
"Bisa terus melayani, dan bisa menjadi pusat ekosistem digital di Kota Surakarta," kata dia.
Jokowi juga berwisata ke Solo Safari untuk melihat hasil revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug tersebut. Setelah itu, ia didampingi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan putranya Jan Ethes mengunjungi Mas Don Art Center di Kecamatan Serengan, Kota Surakarta.
Mas Don Art Center merupakan ruang kreatif yang digunakan untuk menyimpan arsip-arsip sejarah para pelopor bangsa dan penunjang kegiatan seni budaya di Kota Surakarta.
Sardono W Kusumo, pemilik sekaligus pendiri Mas Don Art Center menjelaskan, kunjungan Presiden Jokowi ke tempat tersebut sebagai bentuk ketertarikan Jokowi terhadap hasil kreativitas para pelaku budaya di Kota Surakarta.
"Pak Jokowi tertarik mungkin maka beliau datang ke sini," ujar Sardono, dikutip dari siaran pers Istana.
Sardono juga menjelaskan, Mas Don Art Center dibangun untuk memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada masyarakat terkait berbagai hal. Melalui sebuah karya seni, pengetahuan sejarah bangsa hingga masalah global ditampilkan.
"Supaya publik itu mendapatkan juga wacana-wacana kita sampaikan di dalam lukisan, mural, dan semuanya itu mudah dicerna di masyarakat," ungkap Sardono.
Sardono pun menegaskan Mas Don Art Center akan berkomitmen untuk terus ikut serta dalam meningkatkan potensi pariwisata Kota Surakarta melalui penataan ruang publik yang dilengkapi keindahan visual berupa lukisan dan mural. Tidak hanya jalan besar, lukisan juga akan memperindah gang-gang kecil di sekitar Kota Surakarta.
"Betul-betul lukisan bukan coret-mencoret," kata dia.