Senin 23 Jan 2023 12:59 WIB

Anak Tiri Wowon Selamat dari Aksi Pembunuhan Berantai karena Menolak ke Bekasi

Salsa menolak ikut ke Bekasi karena takut dengan sosok ayah tirinya sendiri.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agus raharjo
Sejumlah petugas Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri  mengambil sampel dari rumah tempat kejadian lima orang yang diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/1/2023). Menurut polisi pengambilan sampel dari rumah tersebut dilakukan setelah jumlah korban meninggal akibat keracunan bertambah menjadi tiga dan dua korban lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit  ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah petugas Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri mengambil sampel dari rumah tempat kejadian lima orang yang diduga keracunan di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (16/1/2023). Menurut polisi pengambilan sampel dari rumah tersebut dilakukan setelah jumlah korban meninggal akibat keracunan bertambah menjadi tiga dan dua korban lainnya masih dalam perawatan di rumah sakit ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/tom.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Salsa (13 tahun), selamat dari aksi pembunuhan berantai di Bekasi, Jawa Barat. Salsa merupakan anak tiri Wowon (60 tahun) tersangka pembunuh berantai atau serial killer. Salsa menolak untuk ke Bekasi setelah mengaku mempunyai firasat buruk.

Meskipun demikian Salsa, anak ketiga dari Ai Maimunah pernah mendapatkan ancaman dari pembunuh berantai Cianjur-Bekasi yang merupakan ayah tirinya, Wowon. Seperti diketahui, polisi telah menangkap tiga orang tersangka pembunuh berantai atau serial killer Bekasi-Cianjur. Ketiganya adalah Wowon Erawan, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin.

Baca Juga

Salsa mengaku tidak ikut ke Bekasi karena sering kali muntah bila menggunakan mobil dalam jarak yang jauh. "Salsa tidak mau ikut ke Bekasi karena sering muntah jika bepergian jauh, tapi sebenarnya memang tidak mau ikut ke Bekasi," ujar Salsa kepada wartawan di Cianjur, Ahad (22/1/2022).

Menurut Salsa, ia tidak mau ikut karena merasa takut dengan sosok ayah tirinya sendiri, Wowon. Bahkan, ia sempat diancam akan dicelakai apabila melaporkan keberadaan kontrakan Wowon di Cianjur pada keluarga ibunya.

Hal ini juga, menurut Salsa, yang membuatnya menolak ikut ke Bekasi sehingga berhasil selamat. Namun, ibu kandung Ai Maimunah dan kedua kakak Salsa, yakni Ridwan dan Ruswandi, meninggal dunia akibat diracun Wowon dan dua pelaku lainnya.

Salsa menerangkan, awalnya tinggal di Cibalagung dan ibunya bercerai dengan ayah kandung Salsa bernama Didin. Setelah menikah dengan Wowon, keluarganya diajak pindah ke kontrakan di Ciranjang dan Haurwangi, Cianjur.

"Salsa diminta ayah tiri kalau ada yang nanya di mana, bilangnya ngontrak di Bandung, tidak boleh bilang di Cianjur," kata Salsa. Jika tidak dituruti, Salsa dan keluarga diancam akan celaka sehingga ia takut.

Dari pengakuan Salsa, ia memang menjadi tidak terlalu dekat dengan ayah tirinya setelah adanya ancaman tersebut. Sehingga, Salsa lebih memilih untuk menjauh dan ketika di rumah Salsa tidak pernah ngobrol dengan Wowon.

"Ketika berangkat ke Bekasi pada 8 Januari lalu, Pak Wowon bilang kalau Salsa tidak mau ikut nanti dibawa ke rumah yang di Bandung," ujar Salsa. Namun, hal itu belum tentu benar karena yang jelas akan dibawa ke Bekasi.

Menurut Salsa, dari 8 Januari hingga kejadian pembunuhan pada 12 Januari 2023, ia tidak dapat menghubungi kakak dan ibunya. Hal tersebut karena pada saat berangkat ke Bekasi, seluruh alat komunikasi HP yang dipegang ibu dan kakaknya korban disita oleh Wowon.

Salsa pun tidak bisa berkomunikasi karena HP diambil pelaku. Hingga pada akhirnya, Salsa mengetahui ibu kandung dan dua kakaknya meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement