REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan, dukungan untuk calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan pada Pemilu 2024, sudah pasti dan tidak akan berubah. PKS pun bakal berkoalisi dengan Partai Nasdem dan Demokrat mengusung Anies.
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, pihaknya saat ini masih terus mematang proses pembentukan koalisi perubahan. Meski begitu, ia tidak memungkiri, muncul riak-riak kecil perbedaan, terkait penentuan calon wakil presiden (cawapres).
Baca: Demokrat: Koalisi Perubahan yang Usung Anies Makin Dekat Capai Kesepakatan
Hanya saja, untuk kandidat yang diusung sudah tidak ada perbedaan di antara ketiga partai. "Capres kan Mas Anies, hampir tidak berubah itu mah!" kata Mardani di Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Mardani mengakui, tiga partai masing-masing memiliki kandidat pendamping Anies. Jika Demokrat ingin menyandingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maka Nasdem mendorong Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Adapun PKS ingin cawapres adalah eks Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher.
Untuk mengatasi situasi tersebut, menurut Mardani, tim kecil dari tiga partai terus berkomunikasi untuk mencapai kesepakatan bersama. "Kami lagi cari formula yang tepat," kata Mardani.
Baca: Siapa Cawapres Anies? AHY: Terus Mencari Pasangan Terbaik
Dia menilai, perbedaan dalam penentuan pendamping Anies merupakan hal wajar. Mardani menegaskan, tiga partai koalisi perubahan tidak hanya memiliki misi maju mengusung capres, melainkan juga memenangkan Pilpres 2024.
Dia pun membocorkan, kemungkinan deklarasi Anies bisa dilakukan pada Februari 2023. Mardani menyebut, deklarasi tidak dilakukan masing-masing, melainkan oleh tiga partai pengusung sekaligus. "Deklarasi mudah-mudahan Februari ini, saya berharap Februari ini," ujarnya.