Jumat 20 Jan 2023 16:25 WIB

Covid-19 Melonjak, Jokowi tak Khawatir Banyak Turis China Berwisata di Indonesia

Warga China yang akan bepergian ke luar negeri harus menunjukan hasil tes Covid-19

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
 Turis berjalan di pantai di Padang Padang, Bali, (ilustrasi). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Indonesia telah membuka pariwisatanya untuk semua turis mancanegara, termasuk juga dari China meskipun tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Turis berjalan di pantai di Padang Padang, Bali, (ilustrasi). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Indonesia telah membuka pariwisatanya untuk semua turis mancanegara, termasuk juga dari China meskipun tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Indonesia telah membuka pariwisatanya untuk semua turis mancanegara, termasuk juga dari China meskipun tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Namun ia meminta masyarakat agar tak perlu khawatir terhadap banyaknya wisatawan asal China yang akan datang ke Indonesia.

Sebab, warga China yang akan bepergian ke luar negeri juga harus menunjukan hasil tes Covid-19. "Tetapi di Tiongkok sendiri saya lihat yang mau keluar sudah dicek semuanya oleh negara mereka, sehingga kita tidak perlu khawatir," ujar Jokowi dalam keterangan pers di kawasan wisata Bunaken, Sulawesi Utara, Jumat (20/1/2023).

Baca Juga

Jokowi menegaskan, pembukaan sektor pariwisata di Indonesia ini juga akan menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan. "Wisatawan sekali lagi, kita terbuka untuk turis dari mana pun, tapi yang kita lihat yang akan banyak ini dari China yang dari Tiongkok dan yang paling penting adalah prokes," ujarnya.

Menurut dia, kekebalan imunitas masyarakat Indonesia saat inipun dalam kondisi yang baik, yakni di atas 98,5 persen. Karena itu, pemerintah juga tidak akan menerapkan prosedur karantina kepada para wisatawan asing yang akan masuk ke Indonesia.

"Juga imunitas kita ini sudah pada posisi kekebalan komunitas sudah baik. Di atas 98,5. (Isolasi wisatawan) Nggak, udah nggak ada," ucapnya.

Presiden pun berharap, kunjungan wisatawan baik domestik maupun asing akan kembali meningkat setelah pemerintah membuka pintu pariwisata untuk seluruh turis asing.

"Kita membuka untuk turis semua negara tanpa kecuali, termasuk dari China, dari Tiongkok. Silahkan. Dan saya melihat di awal bulan Februari nanti akan berbondong-bondong ramai turis dari Tiongkok akan masuk ke Manado. Masuk ke Sulut," jelas Jokowi.

Seperti diketahui, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) sebelumnya telah merilis data terbaru jumlah kasus meninggal akibat Covid-19. Tercatat sebanyak 59.938 warga setempat tewas saat terjadinya puncak lonjakan Covid-19 dari 8 Desember 2022 hingga 12 Januari 2023.

Di antara 59.938 kematian akibat Covid-19 itu, sebanyak 5.503 kasus karena kegagalan saluran pernapasan akibat serangan virus tersebut, dan 54.435 kasus dibarengi dengan penyakit bawaan.

Lonjakan kasus Covid-19 yang mulai terjadi pada Desember 2022 bersamaan dengan kebijakan otoritas setempat yang melonggarkan protokol kesehatan. Pada bulan itu pula NHC memutuskan tidak lagi mempublikasikan data harian Covid-19.

Pada 8 Januari 2023, China membebaskan warganya bepergian ke luar negeri. Beberapa negara di Eropa ditambah Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Malaysia mewajibkan warga China menunjukkan hasil tes negatif PCR sebelum keberangkatan lantaran China dituduh tidak transparan terkait data Covid-19 terbaru.

China menganggap kebijakan negara-negara tersebut diskriminatif yang diikuti tindakan balasan dengan tidak memberikan visa kepada warga negara Korsel dan Jepang. Beberapa media juga melaporkan pemandangan tempat-tempat kreamatorium, khususnya di Beijing dan Shanghai yang kewalahan menerima jenazah para pasien Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement