Kamis 19 Jan 2023 15:08 WIB

Kawasan Kota Tua Jakarta Dipastikan Steril dari Pedagang Kaki Lima

Pedagang kaki lima Kota Tua Jakarta sudah direlokasi ke lokasi binaan Kota Intan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Nora Azizah
Wisatawan berlibur di kawasan Taman Fatahillah, kompleks Kota Tua, Jakarta.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Wisatawan berlibur di kawasan Taman Fatahillah, kompleks Kota Tua, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko memastikan sudah tidak ada pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, hingga Kamis (19/1/2023). Menurutnya, kepastian itu dicek sejak Senin lalu dengan memindahkan kembali para pedagang ke lokasi binaan di Kota Intan.

“Lokasi itu menampung 458 pedagang, sudah ada etalasenya, bagus kiosnya sudah disiapkan itu ya itu,” kata Yani kepada awak media di Balai Kota, Kamis.

Baca Juga

Dia menegaskan, di hari libur dan akhir pekan, para PKL juga tidak ada di kawasan Kota Tua. Utamanya, di kawasan zona merah yang memang tidak diperbolehkan adanya pedagang.

“Malemnya juga kita minta clear, sudah. Karena laporan ini saya sampaikan juga ke provinsi gitu, jadi clear,” ucapnya.

Dirinya menduga, alasan mengapa banyak PKL pada tahun baru membludak, karena aktivasi ruang yang sudah baik. Ia mengatakan, fasilitas yang didukung kawasan wisata, membuat banyak pedagang yang mencari para pelanggan.

Ke depannya, dia berjanji untuk mengawasi operasional harian di Kota Tua. Utamanya, arahan untuk melokalisasi para pedagang ke Kota Intan.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, memang harus ada pengawasan dan edukasi menyoal maraknya pedagang kaki lima (PKL) yang memenuhi trotoat di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat dan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Meski begitu, pihaknya tidak memerinci cara dan langkah yang akan diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait mengatasi masalah tersebut. 

"Harus ada pengawasan dan edukasi. Perlu ada penataan," kata Heru.

Diketahui, para PKL sempat kembali memenuhi trotoar Kota Tua setelah pada 2018 mereka direlokasi ke Kota Intan. Tempat relokasi, hanya berkisar 500 meter dari daerah low emission zone (LEZ) Kota Tua, namun para pedagang baru-baru ini kembali memenuhi lokasi awal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement