Kamis 19 Jan 2023 06:40 WIB

Distan dan Perum Bulog Maluku Serap Beras Petani Lokal

Sudah tiga tahu beras yang dihasilkan petani lokal tidak terserap Bulog.

Petani di Kabupaten Maluku Tengah. Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku melakukan kerja sama dengan Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara guna menyerap hasil pertanian khususnya beras dari petani di daerah itu.
Foto: Dok Kementan
Petani di Kabupaten Maluku Tengah. Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku melakukan kerja sama dengan Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara guna menyerap hasil pertanian khususnya beras dari petani di daerah itu.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku melakukan kerja sama dengan Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara guna menyerap hasil pertanian khususnya beras dari petani di daerah itu.

"Kita laksanakan hal itu melalui rapat koordinasi (rakor) kerja sama dengan Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara terkait penyerapan produksi gabah dan komoditas pertanian lainnya di tahun 2023," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Ilham Tauda di Ambon, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga

Menurut dia, kerja sama Dinas Pertanian dan Perum Bulog atas saran Gubernur Maluku Murad Ismail. Karena sudah tiga tahun terakhir beras yang dihasilkan petani di daerah ini tidak terserap Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara.

"Mudah-mudahan atas kerja sama ini kita harapkan beras yang dihasilkan para petani di daerah ini dapat terserap Perum Bulog untuk memenuhi kebutuhan beras di daerah ini," kata Ilham.

Ilham mengatakan, kalau dilihat dari sisi kebutuhan dan konsumsi beras, di Maluku itu sebanyak 57 kilogram per kapita per tahun sehingga jika ditotalkan mencapai 130 ribu ton/tahun.

"Kemampuan produksi beras di Maluku, data sementara ada 92 ribu ton gabah kering giling (GKG) pada 2022 angka sementara yang dikonversi ke beras itu ada kurang lebih 59 ribu ton," ujarnya.

Karena itu ia berharap, ke depan dengan program-program yang telah dicanangkan Gubernur Maluku seperti IP400, kemudian lahan di Pulau Buru seluas 5.000 hektare bisa memenuhi target terutama kebutuhan beras di Provinsi Maluku.

Ketua Tim Gubernur Percepatan Pembangunan Hadi Basalama mengatakan, Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara berkomitmen melakukan pembelian atau menyerap hasil produksi beras di tingkat petani serta dijamin harganya. Bulog akan berperan mengisi seluruh kebutuhan beras di daerah ini melalui daerah produksi di Kabupaten Buru, dan Maluku Tengah.

Melalui kerja sama ini, daerah yang menjadi surplus beras akan mengisi daerah yang defisit sehingga kebutuhan beras di Maluku tidak dipasok lagi dari luar provinsi seperti Makassar (Sulawesi Selatan) dan Surabaya (Jawa Timur).

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement