Rabu 18 Jan 2023 19:59 WIB

BNPB: 2.722 Bangunan di Cianjur Siap Dibangun

BNPB sebut 2.722 bangunan di Cianjur yang hancur akibat gempa sudah siap dibangun.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Warga beraktivitas di depan tempat darurat untuk hunian di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. BNPB: Puing 2.722 Bangunan di Cianjur.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga beraktivitas di depan tempat darurat untuk hunian di Kampung Surupan, Desa Sukawangi, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. BNPB: Puing 2.722 Bangunan di Cianjur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pembersihan puing-puing bangunan akibat gempa Cianjur saat ini terus diselesaikan. Hingga saat ini sudah 2.722 bangunan yang puing-puingnya telah berhasil dibersihkan.

"Jadi sudah 2.722 bangunan yang bersih, nah yang bersih ini segera dibangun. Jadi ini sifatnya tidak menunggu sampai seluruh puing-puing ini bersih tapi secara paralel," kata Suharyanto saat Rapat Kerja BNPB dengan Komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara daring, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga

Menurutnya, sudah lebih dari 100 rumah yang sudah dibangun sendiri dan ditempati masyarakat. Suharyanto melanjutkan, pembersihan ini dilakukan di masa transisi tanggap darurat oleh gabungan masyarakat, Satgas bersama 3.000 personel TNI. Selain itu, dibantu juga 100 alat berat yang dibagi per desa maupun RT/RW.

"Dari 2.722 bangunan, pembersihan puing-puing ini sudah  1.784 yang oleh Satgas dan 938 rumah secara gotong royong," ujarnya.

Sedangkan untuk dana siap pakai yang disalurkan BNPB selama masa tanggap darurat Cianjur sebesar Rp 1,5 miliar ditambah dana tunggu hunian Rp 2,2 miliar.

Dia menjelaskan, dana tungguin hunian ini adalah  dana sewa yang diberikan ke masyarakat untuk transisi dari tenda-tenda tenda pengungsian menuju rumah sementara sebelum rumahnya dibangun.

"Misalnya mereka menumpang di keluarganya. Kalau punya orang tua mungkin menumpang di orangtuanya yang kebetulan di luar daerah Cianjur misalnya, atau di tetangganya, nah mereka tidak gratis tetapi diberikan uang sewa itu namanya dana tunggu hunian ini sudah kami salurkan Rp 2,2 miliar," ujarnya.

Sedangkan untuk wilayah relokasi, Suharyanto memperkirakan ada 500-1000 rumah terdampak gempa yang harus direlokasi. Dia mengatakan, saat ini telah dibangun relokasi di Desa Sirnagalih dan Desa Mandi untuk relokasi tersebut.

"Sekarang yang Sirnagalih 200 rumah itu sudah hampir jadi 200 rumah,  kemudian yang di Mande itu pun untuk sekitar 150 rumah ini pun dalam proses pengerjaan," ujarnya.

Saat ini lanjut Suharyanto, ada satu lagi lokasi yang sedang diupayakan Pemerintah untuk relokasi warga. Sedangkan bagi masyarakat yang tidak relokasi atau tetap menetap di tanahnya juga akan diberi bantuan stimulan untuk perbaikan rumah yang sudah disalurkan beberapa tahap.

Antara lain penyaluran sebesar Rp 687 miliar untuk 25.061 unit dari total rumah rusak 59.889 unit yang terverifikasi. Dia berharap, penyaluran untuk tahap berikutnya untuk sekitar 44 ribu.

"Ini akan disalurkan pekan ini mudah-mudahan pekan depan, kami masih menunggu pengajuan surat resmi dari Bupati Cianjur setelah itu kami akan ajukan ke Kementerian Keuangan, segera nanti yang tahap ketiga ini bisa disalurkan. Dengan tiga tahap ini berarti yang sudah pemerintah salurkan itu hampir 70 juta ribu rumah, untuk rusak beratnya Rp 60 juta, rusak sedangnya Rp 30 juta, rusak ringannya Rp 15 juta," ujarnya.

"Ini termasuk yang paling cepat Cianjur untuk pencairan anggaran, karena mendapat atensi dari bapak Presiden Jokowi," tambah Suharyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement