REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Seorang bocah di Kota Tangerang, Banten dikabarkan mengalami dugaan penculikan yang dilakukan seorang berpakaian ojek daring dan dibawa ke wilayah Bogor, Jawa Barat. Beruntungnya, si Bocah berhasil melarikan diri dari penculikan tersebut saat pelaku lengah dan akhirnya pulang ke rumahnya atas bantuan warga.
"Bocah diduga korban penculikan berinisial R (11 tahun) warga Kelurahan Cipete, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang ditemukan dalam keadaan sehat. Diantarkan pulang seorang warga ke rumahnya," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Rabu (18/1/2023).
Zain menjelaskan, pengungkapan kasus itu berawal dari laporan kedua orang tua korban ke Polsek Pinang bahwa R hilang pada Ahad (15/1/2023) malam. Korban dilaporkan hilang saat sedang mencari barang bekas atau memulung bersama dengan dua rekan sebayanya, F (12) dan R (12).
"Menurut keterangan korban R, pada saat mulung korban ditemui seseorang memakai pakaian ojek online, dijanjikan untuk mengambilkan koper dan dibayar Rp 20 ribu," ujar Zain.
Pelaku membawa korban ke beberapa titik, yakni ke Masjid Al Azhom Kota Tangerang, lalu ke Monas Jakarta Pusat, dan lanjut ke arah Rumpin, Bogor. Korban pun merasa takut karena justru dibawa berkeliling, akhirnya dia berupaya untuk melarikan diri saat tiba di kawasan Bogor.
"Saat di daerah Ciseeng, Rumpin Bogor, pelaku meninggalkan korban untuk buang air kecil di semak-semak pinggir jalan, saat itulah digunakan korban untuk melarikan diri dari upaya penculikan pelaku," terangnya.
Selepas itu, di tugu perbatasan Tangerang - Bogor korban menangis dan meminta tolong kepada seorang yang melintas, DM (20). DM kemudian mengajak korban untuk diantar ke rumahnya. Korban diantar pulang ke kawasan Gempol, Kecamatan Pinang pada keesokan harinya.
"Korban lalu diantarkan tukang bambu di Gempol, Pinang ke rumahnya, Alhamdulillah dalam keadaan baik dan sehat," ujarnya.
Zain mengatakan masih mendalami kasus tersebut untuk dapat mengungkap identitas si pelaku. Sementara itu, untuk memulihkan psikologis korban, pihaknya telah menurunkan tim pendampingan psikologis dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang.