REPUBLIKA.CO.ID, TOMOHON -- Kepala Dinas Pertanian Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Karel Lala mengatakan, pasar Singapura siap menampung berapapun jumlah bunga krisan yang diproduksi petani daerah tersebut.
"Mereka siap menampung dan rencana dalam waktu dekat ini akan ada ekspor lanjutan. Saat ini masih dalam negosiasi dengan mereka (Singapura)," kata Karel di Tomohon, Selasa (17/1/2023).
Dia mengatakan, pada akhir Desember tahun lalu sebanyak 2.000 tangkai bunga krisan diekspor. Jumlah itu masih bisa bertambah dan tetap akan diserap pasar di Singapura.
"Jumlah tangkai yang diekspor tidak dibatasi, tergantung produksi petani dan semua pasti diterima pasar," ujarnya.
Mekanisme pasar saat ini, sebut dia, masih seperti sebelumnya di mana eksportir menerima bunga krisan petani dan kemudian menghubungkan dengan pembeli yang ada di Singapura. Sehingga tidak terlalu rumit mekanisme pasarnya.
"Petani hanya menyiapkan bunga krisan kemudian eksportir yang membawa ke pembeli di Singapura," kata Karel.
Soal harga setiap tangkai yang diterima petani, lanjut dia, pasti menguntungkan karena dibayarkan di atas rata-rata harga pasar yang berlaku di Kota Tomohon. Saat ini per tangkai dijual sekitar Rp 3.750.
"Namun akan berbeda harganya bila masuk harga ekspor dan yang pasti lebih tinggi, itu yang disukai petani karena ada nilai lebih," ujar dia.
Karel optimistis, ketika pola pasar ini sudah berlangsung secara kontinyu akan memberikan nilai tambah bagi petani dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Menurut dia, mengekspor bunga ke luar negeri adalah cita-cita dari pemerintah kota karena akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup petani bunga krisan di Tomohon.