Ahad 15 Jan 2023 19:31 WIB

Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan Besok, Polisi Kerahkan Ratusan Personel

Polisi mengerahkan ratusan personel dalam sidang perdana tragedi Kanjuruhan besok.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
  Karangan bunga yang sudah layu masih terlihat dekat pintu gerbang 13 di kawasan Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Ahad (15/1/2023). Polisi mengerahkan ratusan personel dalam sidang perdana tragedi Kanjuruhan besok.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Karangan bunga yang sudah layu masih terlihat dekat pintu gerbang 13 di kawasan Stadion Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, Ahad (15/1/2023). Polisi mengerahkan ratusan personel dalam sidang perdana tragedi Kanjuruhan besok.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pengadilan Negeri Surabaya bakal menyelenggarakan sidang perdana tragedi kanjuruhan dengan agenda pembacaan dakwaan pada Senin (16/1). Kabag OPS Polrestabes Surabaya, AKBP Toni Kasmiri memastikan sidang tersebut bakal mendapat pengawalan dan pengamanan ketat.

Ia menjelaskan, ada sekitar 800 personil yang dikerahkan untuk pengamanan di sekitar PN Surabaya dan seluruh exit tol sebagai pintu masuk Surabaya. "Seluruh titik-titik masuk ke Surabaya akan dilakukan penyekatan dan patroli," ujarnya, Ahad (15/1/2023).

Baca Juga

Toni menjelaskan, pihaknya telah melakukan gladi bersih sebagai bentuk kesiapan pengamanan sidang tragedi Kanjuruhan. Pihak kepolisian juga dipastikannya tidak memberikan izin digelarnya unjuk rasa di sekitar area PN Surabaya.

Ia juga menhimbau Aremania untuk tidak datang dalam persidangan. "Kita mengimbau seluruh masyarakat baik Aremania maupun Bonek percayakan semua proses hukum yang berlaku dan tidak usah melakukan unjuk rasa ataupun memprovokasi," ujarnya.

Toni menjelaskan, untuk pengamanan PN Surabaya akan dilakukan tiga lapis yang dibagi dalam tiga ring. Yakni ring dalam yang meliputi area dalam gedung PN Surabaya, ring 2 di depan Gedung PN Surabaya, dan ring 3 di samping kanan dan samping kiri gedung PN Surabaya.

"Kalaupun ada penyusup, akan diamankan oleh aparat kepolisian, lalu akan diinterogasi agar tidak bentrok dan tidak menjadi korban," kata Toni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement