REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya akan melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk ikut mengawasi jajanan anak. Pengawasan itu dilakukan usai ramainya kasus anak diduga keracunan jajanan chiki ngebul.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, meminta masyarakat untuk lebih mengawasi anak-anak agar tidak jajan sembarangan. Jajanan yang dimaksud tak hanya chiki ngebul, melainkan jajanan lain yang banyak ditemukan di lingkungan sekitar.
"Jangan sampai gara-gara jajan sembarangan, nyawa jadi hilang," kata dia di Alun-Alun Singaparna, Sabtu (14/1/2023).
Ia menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan sosialisasi dan advokasi terkait jajanan anak. Dengan begitu, masyarakat akan lebih memahami perihal jajanan yang ada.
Selain itu, Cecep mengatakan, pihaknya juga akan mengumpulkan sekitar 500 kiai untuk diberi pemahaman terkait jajanan anak. Dengan begitu, para kiai dapat melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat untuk mewaspadai jajanan anak.
"Jadi para kiai dapat menyampaikan melalui mimbarnya masing-masing, bahwa banyak makanan tidak sehat di sekitar kita. Itu harus diinfirmasikan agar masyarakat terjaga," kata dia.