REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 2023, resor The Apurva Kempinski Bali menggelar kampanye kolaborasi yang bertajuk 'Powerful Indonesia'. Program ini dalam rangka mengenalkan keindahan alam dan budaya Indonesia di mata internasional.
"Di tahun ini, sebetulnya program ini adalah kelanjutan dari program tahun lalu yaitu Unity in Diversity Program. Kami menyebutnya 'Powerful Indonesia'. Di mana program Unity in Diversity ini tetap berjalan dan tetap kami selebrasikan, tapi kita juga menambahkan program lain," ungkap Director Marketing Communication The Apurva Kempinski Bali, Danti Yuliandari saat jumpa pers virtual di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Program tersebut berbalut kolaborasi lintas disiplin, ragam budaya, pemberdayaan komunitas dan masyarakat, pariwisata berkelanjutan, dan kerja sama dengan teman penyandang disabilitas. Daftar nama besar yang menjadi partner resor bintang lima di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali ini mencakup kolektor dan kurator OHD Museum Dr Oei Hong Djien.
Kemudian, arsitek dan pelukis Raul Renanda, serta fotografer budaya Stephane Sensey. Dalam gerakan keberlanjutan, resor ini akan menjajaki kerja sama dengan Dr. Lawrence Blair, Ari Bayu Aji, Gus Agung Gunarthawa, dan Helianti Hilman. Perihal musik, profil yang termasuk di dalamnya adalah Aksan Sjuman, Anom Darsana, dan Astrid Sulaiman.
"Sepanjang tahun 2022, kami telah membawa para tamu ke dalam perjalanan eksplorasi budaya dan dengan merayakan kekayaan dari keanekaragaman budaya, warisan, dan filosofi dari tujuh destinasi utama Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua," ujar Danti.
Menurut Danti, pemberdayaan dengan lembaga pendidikan dilakukan karena sejalan dengan program pariwisata keberlanjutan. "Para mitra yang tergabung dalam program ini adalah Arie Siswanto serta institusi Bali Culinary Pastry School yang berada dibawah naungan beliau, Politeknik Negeri Bali, Sumba Hospitality Foundation, Bali Wise Foundation, dan Difalink," ucap Danti.
General Manager, Vincent Guironnet menjelaskan, pihaknya bermitra dengan Difalink, untuk mengembangkan talenta muda dari para penyandang disabilitas dengan tujuan
membangun tim kerja yang kuat dan inklusif. Hal itu terkait dengan Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang penuh dengan keberagaman yang berwarna.