REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung agar politik kiai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap dipertahankan. Sebab, kata Ma'ruf, PKB memang dibentuk untuk menampung aspirasi para kiai dan wadah kiai untuk berpolitik.
"Kalau politik kiainya ditinggalkan, nanti kiainya pada pergi, karena memang dulu kenapa kiai mau (bergabung)karena ini tempat politiknya kiai karena tidak punya wadah kiai, dibuatlah PKB itu," ujar Ma'ruf saat menghadiri acara Ijtima Ulama Nusantara yang digelar PKB di Hotel Millennium di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Ma'ruf yang mengaku turut andil saat pendirian PKB ini mengatakan, PKB juga berhasil menjadi kendaraan politik bagi para kiai. Ma'ruf menyebut sosok Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga bisa menjadi presiden keempat RI karena dukungan dari PKB.
"Itu kan karena PKB, kalau tidak ada PKB, Gus Dur nggak jadi presiden itu, karena ada PKB jadi Gus Dur jadi presiden, alhamdulillah waktu itu walau cuma 2 tahun, tapi kan jadi presiden," ujarnya.
Selain itu, jabatan dirinya menjadi Wapres juga tak lepas dari dukungan PKB yang mengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 "Kalau saya ditakdirkan jadi wapres," kata Maruf.
Karena itu, Maruf berharap presiden maupun wakil presiden kembali berasal dari kiai atau santri. "Kalau bukan kiai jadi presiden atau wapres, minimal santri. Gus Dur sudah mulai, saya mengikuti meskipun wapres, nanti ada lagi supaya bisa memberikan warna pada tatanan bangsa ini," kata Mantan Ketua Dewan Syuro DPP PKB tersebut.