REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor berencana akan mengosongkan Plaza Bogor di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada awal Februari nanti. Pengosongan itu dilakukan menyusul Plaza Bogor yang akan direvitalisasi terlebih dahulu.
Direktur Utama Perumda PPJ Kota Bogor, Muzakkir, mengatakan revitalisasi dari Plaza dan Pasar Bogor ini akan dilakukan secara bertahap. Diperkirakan, revitalisasi awal akan dilakukan terhadap Plaza Bogor terlebih dahulu.
“Kami bangunnya bertahap, sehingga pemindahan (pedagang) antara bangunan depan dan belakang berbeda,” kata Muzakkir, Kamis (12/1/2023).
Muzakkir menjelaskan, untuk pembangunan Pasar Bogor belum dijadwalkan karena belum ada tempat relokasi bagi para pedagang. Rencananya Pasar Bogor akan dikosongkan setelah revitalisasi pasar lain di Kota Bogor telah rampung.
Sebab, kata dia, pemindahan pedagang di Pasar Bogor akan dilakukan ke Pasar Jambu dan Pasar Sukasari, setelah kedua pasar ini selesai direvitalisasi. Sementara, untuk pemindahan pedagang di Plaza Bogor akan dilakukan ke Pasar Kebon Kembang baik di Blok F, A dan B.
“Kami kan tidak bikin penampungan. Kalau Plaza Bogor sudah ada tempat di Blok F sama Blok A dan B yang bisa menampung mereka,” ucap Muzakkir.
Dari data Perumda PPJ, total pedagang di Plaza Bogor ada sekitar 320, disedangkan Pasar Blok F masih menampung sekitar 400 kios dan di Blok AB ada sekitar 300 kios. Menurutnya, jumlah tersebut sangat mencukupi.
Disinggung kapan pedagang Pasar Bogor akan direlokasi, diakui Muzakkir, kemungkinan pemindahan bisa dilakukan sekitar Oktober atau Desember 2023. Sebab para pedagang meminta dipindahkan setelah lebaran Idul Fitri 2023.
Diakui Muzakkir, keinginan antara Perumda PJJ dan pedagang yang menginginkan untuk menunda pengosongan hingga setelah lebaran belum diputuskan.
“Memungkinkan pemerintah mengikuti, memungkinkan juga tidak. Jadi kalau plannya tidak mengikuti, jadi awal Februari akan kita lakukan pemagaran untuk pembongkaran untuk Plaza Bogor,” tegasnya.