REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Partai Nasdem, Anies Rasyid Baswedan mendapat undangan menjadi pembicara yang diadakan sebuah lembaga tink thank di Singapura. Dia hadir menjadi pembicara bersama dengan Yenny Wahid.
"Sebuah kehormatan dapat berpartisipasi sebagai pembicara dalam Panel Discussion of ISEAS Yusof Ishak-Regional Outlook Forum 2023 bersama dengan Yenny Wahid di Singapura," kata Anies melalui akun Twitter, @aniesbawedan dikutip Republika.co.id di Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Baca: Megawati Banggakan Kader PDIP Tasdi, Sopir yang Jadi Bupati Purbalingga
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut merasa senang bisa hadir untuk kembali berdiskusi dan berbagi pendapat di forum prestisius tersebut. Acara itu memang dihadiri berbagai akademisi dari berbagai mancanegara.
"Berbagi panel dan berdiskusi dengan teman-teman lintas negara terkait outlook politik negara-negara di Asia Tenggara. Kali ini, kami diundang untuk membicarakan Reformasi di Indonesia," ucap Anies.
Menurut Anies, Indonesia pada 2023, akan memperingati 25 tahun gerakan Reformasi. Sejak tahun 1998, sambung dia, masyarakat Indonesia mengakhiri rezim otoriter dan memulainya dengan sistem demokrasi baru. Dia pun menjelaskan perjalanan Indonesia dari Orde Baru hingga pergantian sistem pemerintahan sampai sekarang ini.
"Dengan segala pandangan politik yang ada saat ini, perlu dilakukan upaya dan diskusi mengenai bagaimana cara kita mengenal, memahami, dan memperbaiki hal yang menjadi isu-isu persatuan di negara," ucap mantan mendikbud tersebut.
"Momen ini memantik ingatan kita pada enam agenda Reformasi, di antaranya amandemen UUD 1945 yang menerapkan pembatasan masa jabatan pemimpin negara, otonomi daerah seluas-luasnya, dan penegakkan supremasi hukum," ucap Anies melanjutkan.