REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR, Puan Maharani menghadiri acara 'Bimbingan Teknis Anggota DPRD PDIP Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia di Hotel Paragon, Jakarta, Senin (9/1/2023). Pada kesempatan itu, Puan mengaku, heran kalau masih ada kader-kader yang seakan merasa tersaingi dengannya.
Terutama, ketika Puan melakukan safari ke berbagai daerah, baik sebagai ketua DPP PDIP maupun ketua DPR. Padahal, ia menekankan, kegiatan itu dalam rangka membantu untuk mengenalkan kader partai ke publik.
Apalagi, ia mengingatkan, nantinya setelah 14 Februari 2024, seluruh kader PDIP akan tetap datang menemuinya. Pertama, secara struktural datang ke DPC, ke DPD, lalu diminta masukan-masukan ke Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, yang merupakan ibundanya.
"Ibu ketua umum akan panggil, Puan sini coba, ini menurut kamu gimana, walaupun keputusan di ketum, kenal gak si A si B, ya saya objektif, pemalas Mah, waktu saya ke sana gak pernah muncul, ini juga Mah, wong saya datang ke tempatnya," kata Puan kepada wartawan, Senin (9/1).
Puan menekankan, kedatangannya ke berbagai daerah di seluruh Indonesia bukan dalam rangka ingin berpindah daerah pemilihan (dapil). Justru, Puan menerangkan, kedatangan ke daerah untuk membantu semua kader daerah mengenalkan diri ke dapilnya.
Karena itu, ia merasa heran, saat ada kader yang malah tidak datang menyambutnya. Puan bingung, ketika ada ketua DPR yang ingin membantu kampanye kader di daerah malah ada yang khawatir jika ia ingin pindah dapil. Padahal, ia menegaskan, dapilnya sudah jelas di Jawa Tengah.
Jika ia berkunjung ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Sulawesi, bahkan Papua, hal itu bukan untuk kepentingannya sendiri. "Tapi, mau bantuan suara biar bisa naik, tapi diminta datang gak hadir, diminta ikut mendampingi gak mau datang, mendampingi itu maksudnya apa sih, bukannya ngintil-ngintil, tapi orang biar dikenal gitu loh, maksudnya," ujar Puan.