REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama memandang vaksinasi Covid-19 pada anak di bawah 6 tahun harus segera diberikan. Pasalnya, Covid-19 terbukti dapat menyerang anak.
"Covid-19 sudah terbukti dapat menyerang anak, dan walaupun sebagian besar memang ringan-ringan saja tapi ada juga yg berat dan bahkan meninggal, sehingga dengan akan diberikannya vaksinasi pada balita tentu menjadi langkah yang baik, semoga segera. Kita tahu Amerika Serikat sudah terlebih dahulu," ujar Tjandra dalam keterangan, Sabtu (7/1/2023).
Karena, sambung dia, hingga kini dunia ilmiah masih belum sepenuhnya mengetahui seberapa besar dampak jangka panjang Covid19 pada anak-anak. Meskipun Covid-19 pada sebagian besar anak relatif ringan, tapi tetap dapat menulari orang serumahnya, termasuk lansia dan komorbid.
"Dan terbukti secara ilmiah vaksin Covid-19 jelas berperan dalam pencegahan Covid-19," tutur Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menjanjikan akan segera memberikan vaksin Covid-19 gratis untuk anak di bawah 6 tahun. Diketahui, BPOM RI bersama Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19 dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) memberikan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk Vaksin Comirnaty Children untuk anak usia 5-11 tahun dan Vaksin Comirnaty Children untuk anak usia 6 bulan-4 tahun.
"Jadi memang, selama ini kami untuk memberikan vaksin ke anak-anak kan ada ahlinya yakni ITAGI dan BPOM. Selama mereka belum memberikan opini, kami masuh belum berani untuk memberikan. Sekarang dengan adanya izin dari BPOM dan ITAGI, otomatis pemerintah memberikan dan untuk anggaran cukup kok. Kami akan segera memberikan vaksinasi anak secara gratis, akan segera kami proses," kata Budi dalam Konferensi Pers secara daring, Kamis (5/1/2023).
Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mendesak agar Kementerian Kesehatan RI segera menyediakan vaksin Covid-19 untuk anak. Ia menilai vaksinasi untuk anak itu sangat spesial.
"Kekebalan mereka terhadap penyakit harus diutamakan. Masa pertumbuhan dan sekolah adalah hal yang sangat krusial. Pemerintah harus betul-betul memperhatikan dan memprioritaskan mereka," ujar Saleh dalam keterangan, Selasa (3/1/2023).
Ketua Fraksi PAN DPR RI itu menekankan kebutuhan terhadap vaksin Covid-19 untuk anak sangatlah penting. Terlebih, penyebaran virus Covid-19 dengan berbagai variannya masih terjadi. Bahkan, saat ini kasus Covid-19 di beberapa negara seperti Cina sedang meningkat. Sehingga, tak menutup kemungkinan kasus serupa dapat juga terjadi di Indonesia.
"Itu yang dari Cina sudah masuk Indonesia. Pemerintah tahu itu. Nah, kalau sudah menyebar, biasanya menyasar kemana-mana. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa terpapar," ujarnya.
Diketahui, dosis vaksin Comirnaty Children (6 bulan-4 tahun) untuk vaksinasi primer adalah 3 mcg/0,2 mL yang diberikan dalam tiga dosis pemberian. Teknisnya, dua dosis pertama diberikan dalam rentang waktu tiga minggu, diikuti dengan dosis ketiga yang diberikan setidaknya delapan minggu setelah dosis kedua.
Sementara dosis vaksin Comirnaty Children (5-11 tahun) untuk vaksinasi primer adalah 10 mcg/0,2 mL dan diberikan dalam dua dosis dengan rentang waktu tiga minggu antara dosis pertama dan kedua. Dengan adanya dua vaksin ini menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain Vaksin Sinovac/Coronavac. Kedua vaksin ini merupakan vaksin Covid-19 dengan platform mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech.