REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Seorang nelayan di Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, dilaporkan hilang pada Jumat (6/1/2023). Diduga, nelayan itu terseret arus laut saat mengambil jaring.
Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Kasatpolairud) Polres Pangandaran, AKP Sugianto, mengatakan, nelayan atas nama Sariman (48 tahun) dilaporkan sedang mengambil jaring di pinggir Pantai Legokjawa pada Jumat pagi. Namun, setelah itu nelayan itu tak kunjung pulang.
"Jadi memang apa hanyut atau pergi, tapi kalau di TKP terdapat barang-barangnya di saung," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Jumat.
Menurut dia, Sariman itu bukan merupakan nelayan kapal. Korban yang dilaporkan hilang itu adalah nelayan yang biasa mencari lobster di pinggir pantai.
"Jadi lagi surut dia pasang jaring, tapi memang sekarang cuaca sedang buruk," kata Sugianto.
Berdasarkan laporan Kantor SAR Bandung, pada Jumat sekitar pukul 05.00 WIB, korban berangkat ke laut untuk melihat jaring yang dipasangnya untuk menangkap lobster. Namun, hingga Jumat sekitar 11.00 WIB, rekan korban merasa heran karena korban belum pulang dari laut.
Sejumlah rekan korban selanjutnya mencari ke pinggir laut yang biasa tempat istiraha. Di tempat itu, hanya ditemukan sepeda motor, baju, rokok, dan dompet, milik korban. Sedangkan sepatu dan tas yang digunakan untuk menangkap lobster tidak ada.
"Hingga saat ini korban belum ditemukan," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril.
Jumaril mengatakan, pihaknya telah memberangkatkan satu tim rescue dari Pos SAR Tasikmalaya untuk melaksanakan pencarian terhadap korban pada pukul 15.30 WIB. Kantor SAR Bandung juga telah berkoordinasi telah Unit Siaga SAR Pangandaran dan Satpolairud Polres Pangandaran.
"Tim direncanakan akan melaksanakan pencarian hari ini di sekitar lokasi dengan luas area pencarian 0.54 NM," kata dia.