Kamis 05 Jan 2023 20:01 WIB

PPP Targetkan 40 Kursi DPR di Pemilu 2024

Di usia ke-50, PPP terus berbenah untuk mempertahankan dan memperluas konstituennya.

Rep: Nawir Arsyad Akbar, Febryan A/ Red: Andri Saubani
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono dalam pidato perayaan Harlah ke-50 PPP di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (5/1).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merayakan hari lahir (harlah) ke-50 dengan mengusung tema "Satu Tujuan Menjemput Kemenangan". Berbagai strategi pemenangan sudah disiapkan partai berlambang Ka'bah itu untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Meski kerap disebut banyak hasil survei tak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen, PPP menargetkan 40 kursi DPR pada Pemilu 2024. Rasa optimistis tersebut disampaikan, mengingat konstituen PPP yang loyal.

Baca Juga

"Kita yakini Pemilu 2024 akan datang dengan target 40 kursi minimal akan tercapai, dan itu tekad kontrak politik saya sebagai Plt PPP. Tentunya dengan seluruh kader-kader diseluruh Indonesia juga melalukan konsolidasi secara nasional," ujar pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono di Kantor DPP PPP, Kamis (5/1/2022).

Berkaca pada pemilu-pemilu sebelumnya, ia melihat semangat pengurus, kader, simpatisan, hingga pendukung PPP saat ini merupakan yang terbaik daripada kontestasi sebelumnya. Dengan nomor urut 17, partai berlambang Ka'bah itu siap menyambut kemenangan.

"Semangatnya kader-kader kita tinggi dan belum pernah sesemangat ini, sekondusif ini, sesolid ini di PPP. Jadi ini persiapan yang terbaik untuk PPP untuk menjemput kemenangan di 2024. Nah dengan tagline kita menjemput kemenangan itu karena tanda-tanda itu besar," ujar Mardiono.

Di usia ke-50, PPP terus berbenah untuk mempertahankan dan memperluas konstituennya. Mardiono menyebut, partainya memiliki modal sosial yang sangat besar di berbagai daerah untuk memenuhi parliamentary threshold sebesar 20 persen.

"Kami memiliki modal sosial yang sama dengan PDIP, dengan Golkar, kemudian PPP itu memiliki modal sosial yang sama," ujar Mardiono.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement