Kamis 05 Jan 2023 07:53 WIB

Senator DPD: Atasi Kemiskinan Jateng Selatan, Perlu Kereta Komuter Jogja-Purwokerto

Pengintegrasian ekonomi Jateng Selatan - Jogja berpotensi gerus kemiskinan ekstrim

Kereta Prambanan ekspres. (ilsutrasu)
Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara
Kereta Prambanan ekspres. (ilsutrasu)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senator DPD asal Jawa Tengah, DR Abdul Kholik, mengatakan sekarang sudah waktunya diwujudkan integrasi kereta  api komuter di kawasan Jawa Tengah Selatan dengan Jogja dan Jawa Tengah bagian timur. Ini karena kawasan tersebut memiliki potensi yang saling mendukung untuk dikembangkan agar kebutuhan akses mobilitas warga dan distrubisi logistik menjadi cepat, efisien, dan ekonomis.

"Selama ini kereta komuter yang sudah ada baru Solo, Jogja, sampai Kutoarjo. Jadi sekarang tinggal diperpanjang rutenya melewati Kebumen, Kroya, hingga Purwokerto. Melalui perpanjangan rute komuter tersebut akan mengintregrasikan wilayah itu sehingga potensi perdagangan, jasa, dan pariwisiata akan terkoneksi satu sama lain. Apalagi bandara di Yogyakarta yang kini berada di lintasan komuter, akan menjadi pemacu utama perkembangan ekonomi kawasan,'' kata Abdul Kholik, di Jakarta, Kamis (5/1/2023).

Menurut Kholik, di sektor pariwisata misalnya Jogja yang menjadi tujuan utama wisatawan perlu ditunjang oleh destinasi wisata alam yang tersebar di sepanjang kawasan selatan Jawa Tengah. Jogja itu kuat pada wisata sejarah dan budaya, namun untuk wisata pantai dan gunung di kawasan itu belum dikembangkan secara optimal. ''Maka kalau kawasan ini dintegrasikan destinasi wisatanya akan komplet, misalnya mulai dari kawasan Batu Raden, Pantai Selatan Jawa Tengah, hingga menyambung ke Yogyakarta."

''Menurut kami bila dintegrasikan melalui jalur kereta komuter, maka problema kemiskinan yang ada di wllayah itu bisa diatasi. Ini karena wilayah yang membentang antara Purwokerto dan Yogyakarta belum memiliki faktor pendorong kemajuan ekonomi kawasan. Pilihan yang realistis adalah menyambungkan dengan Jogja,'' ujarnya.

Selain itu lanjut Kholik, secara geografis wiayah tersebut baik secara ekonomi dan sosiologis memiliki kultur yang hampir sama. Secara historis dahulunya adalah bagian wilayah dari Mataraman. Dalam masa perjuangan wilayah antara Jogja hingga Purwokerto adalah medan gerilya Pangeran Diponegoro.

''Adanya kereta api komuter dari Jogja ke Purwokerta dan sebaliknya, menjadi sangat statregis. Sebab, bila sekarang sudah ada kereta api komuter yang mengelingi Jawa Tengah tidak terlalu efektif untuk pengembangan wilayah selatan Jawa Tengah tersebut. Ini karena jalur kereta komuter Joglo Semarkerto (Joglo, Solo, Semarang Purwokerto) jaraknya terlalu panjang sehingga frekuensinya kurang,'' katanya.

Maka, tegas Kholik, saat ini akan lebih baik mengembangkan kereta komuter yang lebih pendek seperti Prambanan Eskpres. Jalur kereta ini hendaknya diperpanjang sampai Purwokerto. selain itu ke depan juga perlu dikembangkan kereta dari Purwokerto ke Pengandaran, sehingga seluruh kawasan Jawa Tengah Selatan dan Jawa Barat terkoneksi. "Jalur kereta api ini pun sebenarnya sudah eksis semenjak zaman kolonial. Bahkan dahulu pernah ada jalur kereta api dari Purwokerto ke Wonosobo melewati Purbalingga dan Banjarnegara,'' tandasnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement