REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai kembalinya Romahurmuziy atau Romi ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dapat memperkuat soliditas partai ini menghadapi Pemilu 2024. Ketokohan Romi dinilai masih diakui.
"Pastinya, Romi akan memperkuat soliditas PPP menghadapi Pemilu 2024. Apa pun judulnya,Romy adalah mantan Ketua Umum PPP yang jejaring dan ketokohannya masih diakui, terutama di basis-basis konstituen pemilih PPP," kata Adi Prayitno di Jakarta, Rabu.
Kemudian, menurut dia, PPP pasti telah mengalkulasi bergabungnya kembali Romi ke partai ka'bah. Dia mengatakan kembalinya Romy menjadi katalisator yang bisa menambah daya gedor dan meningkatkan elektabilitas partai.
"Romi pasti menawarkan pengalaman, jejaring, dan ketokohannya untuk mendongkrak perolehan suara partai pada 2024. Jadi, dari segi internal ingin membuat PPP semakin solid," kata dia.
Sementara itu, terkait Romi yangmantan narapidana korupsi, Adi mengatakan dari segi persepsi publik secara eksternal tidak memberi pengaruh apa pun."Publik cenderung tidak peduli bahkan tidak tahu soal eks koruptor yang kembali terjun ke politik, contoh kasusnya sudah banyak. Banyak pejabat publik yang punya masa lalu kelam bisa kembali eksis di politik. Publik dalam banyak hal cenderung pemaaf dan lupa," katanya.
Jadi, menurut Adi, saat Romi masuk kembali ke PPP, maka publik akan menganggap biasa saja bahkan dianggap tak menjadi soal. Isu korupsi tidak menjadi isu penting rakyat karenamasih kalah dengan isu politik identitas."Tapi sebaliknya, secara internal kembalinya Romy ke PPP pasti berdampak signifikan," ujarnya.