REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah siap kapalkan 100 kilo liter (KL) BBM untuk Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pengapalan BBM untuk Karimunjawa ini akan diangkut oleh KRI Makassar (590) dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Sesuai rencana KRI Makassar yang mengangkut BBM ini bakal bertolak dari Pelabuhan Tanjung Emas, pada Kamis (5/1/2023) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Selain BBM, juga akan dikapalkan bantuan logistik dari Pemprov Jawa Tengah serta genset dukungan dari PLN Jawa Tengah dan DIY.
Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, ke-100 KL BBM tersebut terdiri dari 65 KL Biosolar, 30 KL Pertalite dan 5 KL Dexlite.
“Sedianya, BBM dan logistik dukungan Pemprov Jawa Tengah ini, namun karena gelombang perairan utara Jawa Tengah hari ini masih tinggi, maka pengapalan BBM ini baru akan diberangkatkan besok pagi,” ujarnya, di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Rabu (4/1/2023).
Menurut Brasto, KRI Makassar sedianya bakal mengangkut BBM dan bantuan logistik untuk masyarakat Karimunjawa setelah tiba di Semarang. Namun kapal TNI AL jenis Landing Platform Dock (LPD) ini baru tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Selasa (3/1/2023) malam.
Sehingga, pada Rabu siang ini baru bisa memasukkan seluruh BBM yang bakal dikapalkan menuju Kepulauan Karimunjawa. Khusus BBM ini, semuanya diangkut oleh 20 unit mobil tangki berkapasitas masing-masing 5.000 KL. “Jadi ada 20 unit mobil tangki BBM Pertamina yang selama ini kami gunakan memasok BBM untuk Pertashop,” tegasnya.
Dengan asumsi perjalanan KRI Makassar menuju kepulauan Karimunjawa bakal memakan waktu sekitar 12 jam, masih kata Brasto, maka pasokan ‘darurat’ BBM, akibat terhambatnya armada kapal pengirim BBM Pertamina, ini sudah akan tiba di Karimunjawa, pada hari Kamis sore.
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, lanjutnya, memberikan upaya terbaik untuk memenuhi kebutuhan BBM untuk masyarakat di Kepulauan Karimunjawa. Hal ini guna megatasi problem menipisnya pasokan BBM akibat terhambatnya pengiriman pasokan reguler oleh Pertamina.
Pada pengiriman BBM reguler ke Karimunjawa, dilakukan Pertamina Patra Niaga 10 hari hingga dua pekan sekali sebanyak 90 KL, tergantung kondisi cuaca dan gelombang laut perairan utara Jawa Tengah. Jumlah tersebut cukup untuk kebutuhan BBM di kepulauan Karimunjawa selama dua pekan.
Untuk Pertalite, rata-rata konsumsi harian mencapai sekitar 1,9 KL per hari, Biosolar mencapai 3,7 KL per hari dan untuk Dexlite berkisar 73 liter per hari. “Maka dengan pengiriman BBM Pertamina kali ini akan mampu menjaga ketahanan stok di Karimunjawa untuk 10 hari sampai 14 hari,” tegasnya.