Selasa 03 Jan 2023 19:52 WIB

Sulsel Siapkan Subsidi Penerbangan Rp 20 Miliar untuk Tiga Bandara

Anggaran ini untuk mengaktifkan kembali penerbangan subsidi di Bandara Arung Palakka.

Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulsel menyiapkan subsidi penerbangan sebesar Rp 20 miliar untuk tiga bandara pada 2023, yakni Bandara Arung Palakka Bone, Bandara H Aroeppala Selayar, dan Bandara Andi Djemma Masamba. Di antara tiga bandara tersebut, Bandara Arung Palakka, Kabupaten Bone, mendapat jatah subsidi paling banyak, yakni Rp 10 miliar untuk melayani jasa penerbangan.

"Mudah-mudahan bisa untuk penerbangan bulan Januari, anggarannya sudah masuk di APBD Pokok TA 2023, anggarannya di Biro Kesra, totalnya di atas Rp10 miliar untuk yang di Bone," kata Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Muhammad Arafah di Makassar, Sulsel, Selasa (3/1/2023).

Baca Juga

Anggaran tersebut untuk mengaktifkan kembali penerbangan bersubsidi di Bandara Arung Palakka. Sementara, untuk maskapai, tidak pasti menggunakan Susi Air lagi, sebab kali ini prosesnya akan melalui tahapan lelang untuk masa kontrak selama satu tahun.

"Iya tahapan lelang, untuk sementara seperti itu tapi masih mau dirapatkan. Diusahakan minimal sembilan bulan," kata Muh Arafah. Terkait rencana rutenya yakni Makassar-Bone-Kendari, Makassar-Masamba-Sorowako, dan Makassar-Selayar. 

Sebelumnya, Bandara Arung Palakka di Desa Mappalo Ulaweng, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulsel mulai beroperasi Kamis (1/12/2022) Beroperasinya kembali Bandara Arung Palakka ini karena adanya bantuan keuangan Pemprov Sulsel dalam bentuk subsidi tiket sebesar Rp2,5 miliar.

Susi Air sebagai maskapai yang digunakan untuk penerbangan di Bandara Arung Palakkamemakai pesawat LET L-410 UVP-E20. Pesawat itu bermesin ganda yang serbaguna, kerap digunakan untuk jarak pendek. L-410 dioperasikan oleh dua pilot, dan mempunyai daya tampung 15 hingga 18 penumpang.

Sejak 2017, penerbangan umum berhenti di Bandara Bone, karena Bandara Arung Palakka tidak lagi masuk dalam kategori pelayanan penerbangan perintis yang disubsidi oleh Kemenhub yaitu khusus untuk daerah terpencil, tertinggal, dan terdepan (3T).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement