Selasa 03 Jan 2023 19:12 WIB

Polisi Sebut Malika Alami Kekerasan

Pada saat masuk IGD, Malika disebut tampak lemah dan linglung.

Rep: Ali Mansur/ Red: Lida Puspaningtyas
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo (empat dari kiri) dan Kapusdokkes Polri, Irjen dr. Asep Hendradiana (lima dari kiri) menggelar konferensi pers terkait kasus penculikan Malika (6 tahun), di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (2/1).
Foto: Republika/Ali Mansur
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo (empat dari kiri) dan Kapusdokkes Polri, Irjen dr. Asep Hendradiana (lima dari kiri) menggelar konferensi pers terkait kasus penculikan Malika (6 tahun), di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak korban penculikan bernama Malika Anastasya (6 tahun) sempat alami kekerasan saat bersama penculiknya. Kapusdokkes Polri, Irjen dr. Asep Hendradiana mengatakan, korban Malika diantar ke rumah sakit Polri oleh anggota dari Polres Jakarta Pusat.

Pada saat masuk IGD, korban tampak lemah dan linglung, tapi secara umum jika ditanya cukup kooperatif. Namun hasil pemeriksaan, korban sempat mengalami tindak kekerasan.

Baca Juga

"Diperiksa di IGD pasien dinyatakan memang sempat ada perlakuan seperti dipukul, seperti disampaikan penyidik. Tapi secara umum dilakukan pemeriksan, oleh dokter spesialis anak juga oleh dokter psikiater forensik dan pendampingan dan psikologi forensik," kata Asep Hendradiana, Selasa (3/1/2023).

Diketahui, korban Malika menghilang setelah dibawa kabur oleh seseorang di kawasan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada tanggal 7 Desember 2022 lalu. Selang 26 hari, pihak kepolisian menemukan korban bersama pelaku di kawasan Ciledug, Tangerang, pada Senin (2/1) malam.

Pada saat ditemukan, pelaku membawa gerobak untuk mengumpulkan barang bekas atau memulung. Pelaku mengikutsertakan korban dalam kesehariannya memulung.

Penemuan Malika berdasarkan berbagai informasi yang didapatkan tim polisi selama pencarian. Mengingat pergerakan mereka setelah keluar Jakarta juga berpindah-pindah dan tidur di dalam gerobak tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement