Jumat 30 Dec 2022 19:42 WIB

BMKG Ingatkan Warga NTT Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

Hujan deras dan angin kencang diperkirakan akan terjadi di NTT.

Cuaca ekstrem (ilustrasi).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Cuaca ekstrem (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, FLORES TIMUR -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan. Hujan deras dan angin kencang diperkirakan akan terjadi di provinsi berbasiskan kepulauan itu.

"Waspada akan potensi dampak cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, banjir di wilayah pesisir (rob), dan tanah longsor," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi ketika dikonfirmasi di Kabupaten Flores Timur, Jumat (30/12/2022).

Baca Juga

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan prospek cuaca di wilayah NTT dalam sepekan ke depan, yaitu 30 Desember 2022 sampai 5 Januari 2023. Agung menjelaskan, potensi pembentukan awan konvektif di NTT meningkat menyebabkan potensi hujan ringan hingga deras yang disertai kilat/petir dan angin kencang.

Posisi Madden Julian Oscillation (MJO), kata dia, berada di kuadran 6, berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah NTT. Selain itu, menurut Agung, terdapat gelombang equatorial Rossby aktif di wilayah NTT dan daerah tekanan rendah di daratan Australia menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan serta peningkatan kecepatan angin.

Karena itu, kata dia, wilayah NTT berpotensi dilanda cuaca ekstrem sehingga masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi ancaman bencana hidrometeorologi. Agung menambahkan, khusus untuk daerah dengan topografi curam atau tebing patut waspada terhadap potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan durasi waktu yang panjang.

Ia mengingatkan, masyarakat harus terus memantau informasi perkembangan cuaca terkini dari BMKG untuk memahami kondisi cuaca di daerah atau lingkungan sekitar guna mengantisipasi risiko bencana.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement