Kamis 29 Dec 2022 16:49 WIB

Penataan PKL Basemen Alun-alun Bandung Rampung Februari

Walkot sebut penataan PKL di basement alun-alun Bandung akan rampung Februari nanti.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bilal Ramadhan
Alun-Alun Bandung masih ditutup. Walkot sebut penataan PKL di basement alun-alun Bandung akan rampung Februari nanti.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Alun-Alun Bandung masih ditutup. Walkot sebut penataan PKL di basement alun-alun Bandung akan rampung Februari nanti.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus membenahi lokasi pedagang kaki lima (PKL) di basemen alun-alun dan Jalan Sumatera. Rencananya penataan ini mulai digarap awal tahun 2023 dan ditargetkan selesai sebelum Ramadan. Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan, jika penataan bisa selesai sebelum momentum Ramadan, maka peningkatan omzet para PKL diharapkan akan semakin meningkat.

"Kalau bisa selesai sebelum puasa, tentu akan sangat terasa buat para pedagang. Kemungkinan dengan penataan ini bisa menunjang peningkatan omzet. Mereka juga akan senang," ujar Yana di Balai Kota Bandung, Kamis 29 Desember 2022.

Baca Juga

Ia juga meminta agar aksesibilitas pengunjung lebih dipermudah terutama di basemen alun-alun. Dia mengakui masih diperlukannya perbaikan dan pembenahan infrastruktur penunjang di basement Alun-alun Bandung, seperti sirkulasi udara, pemasangan listrik hingga saluran pembuangan.  

Yana juga mengarahkan agar penataan di Jalan Sumatera bisa didahulukan sembari melengkapi infrastruktur penunjang lainnya. Terlebih, dalam waktu dekat Masjid Raya Alun-alun akan sepenuhnya menjadi milik Pemkot Bandung, sambungnya. 

"Karena besok Jabar sudah punya Al Jabbar dan kami pun sudah mengajukan ke Pak Gubernur agar Masjid Raya kembali lagi ke Pemkot Bandung," ungkapnya.

Sementara itu, Perwakilan PT. Mayora, Sumanta menyambut baik kerja sama yang dilakukan bersama Pemkot Bandung. Setelah pertemuan ini, pihaknya akan segera menjalankan penataan yang diperkirakan dimulai pada awal tahun depan, kata dia. 

“Target kami sebelum bulan puasa sudah selesai. Agar saat Ramadan nanti sudah bisa digunakan para PKL," jelas Sumanta.

Tak hanya menata lokasi PKL, pihaknya pun akan menyediakan sarana pendukung seperti apar dan grease trap untuk penyaringan lemak dari hasil kuliner. Rencana pemasangan grease trap, kata dia, juga tengah dibahas agar minyak dan sampah padat dapat tersaring dan tidak masuk ke saluran pembuangan.

“Sehingga mencegah terjadinya penyumbatan pipa saluran dan pencemaran lingkungan," paparnya.

Sedangkan di Jalan Sumatera, pihaknya akan memperbaiki saluran air agar bisa mengalir lebih lancar. "Kita juga akan menempatkan toilet portabel," imbuhnya.

Sedangkan Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang (Ciptabintar) Kota Bandung, Bambang Suhari menuturkan beberapa fokus penataan basement alun-alun di antaranya penerangan, sirkulasi udara, suasana parkiran yang tersembunyi dan tidak terawat. Sedangkan untuk yang di Jalan Sumatera, area yang akan ditata panjangnya mencapai 100 meter. 

“Jumlah PKL eksis sebanyak 18 tenant dengan jenis kuliner," sebut Bambang.

Konsep desain penataannya dibagi menjadi tiga blok. Blok 3 TPA berukuran 2,7x19 meter untuk lima tenant. Blok 2 TPA berukuran 2,7x19 meter untuk lima tenant. Lalu, Blok 1 LM berukuran 2,7x29 meter ada delapan tenant.

"Kita juga menyediakan tower air. Lalu ada tulisan Foodstreet Jalan Sumatera, ini sebagai identitasnya," tuturnya. 

Di sisi lain, Linda, salah satu perwakilan forum PKL menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemkot Bandung yang terus berusaha untuk menata PKL agar bisa memiliki tempat berjualan yang lebih nyaman.

"Terima kasih sudah memanusiakan kami sebagai orang kecil. PKL seperti kami kadang tidak mendapatkan perhatian dari orang lain. Terima kasih juga Mayora sudah memberikan bantuan kepada kami," ungkap Linda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement