REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono membuka pusat literasi kebencanaan di Gedung Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat/Damkar) DKI Jakarta untuk meningkatkan edukasi dan mitigasi bencana sejak usia dini.
"Ini semua bisa, SD, SMP, SMA, mahasiswa karena penanggulangan bencana itu harus dimulai dari diri sendiri," kata Heru saat meresmikan Ruang Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kebencanaan di Jakarta, Kamis.
Di gedung tersebut terdapat beberapa ruangan di antaranya tata cara Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan penanggulangan banjir hingga sarana evakuasi saat banjir.
Kemudian, cara evakuasi saat terjadi kebakaran hingga pelatihan apabila terjadi gempa disertai interaktif antara petugas dan pengunjung.
Pusat literasi kebencanaan itu merupakan yang pertama yang menggunakan teknologi virtual dan diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik demi mewujudkan budaya sadar bencana pada masyarakat Jakarta untuk menjadikan Jakarta Kota Tangguh Bencana.
"Mohon disosialisasikan ke seluruh masyarakat Jakarta, tidak hanya di Jakarta saja, Jabodetabek disilakan, mahasiswa juga boleh karena penanggulangan bencana itu harus dimulai dari diri sendiri," tambah Heru.
Ia meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana untuk membantu menyosialisasikan keberadaan dan manfaat literasi kebencanaan DKI Jakarta kepada satuan pendidikan maupun para peserta didik pada semua jenjang pendidikan di wilayah DKI Jakarta.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan pusat literasi itu dibuka Senin-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB.
"Pendekatan edukasi kebencanaan ini menggunakan model 'gamifikasi' melalui 'virtual reality' dan media interaktif lainnya yang saat ini sedang berkembang untuk mewujudkan Budaya Sadar Bencana sejak dini pada masyarakat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati mengapresiasi atas hadirnya inovasi pelayanan publik tersebut.
"Salah satu lompatan yang harus kami lakukan dengan edukasi dan literasi kebencanaan. Ini salah satu yang diinisiasi oleh Pemprov DKI Jakarta karena tantangan kita ke depan adalah masalah edukasi ke generasi yang akan datang," ucapnya.