REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, rakyat merindukan Partai Demokrat menjelang Pemilu 2024. Selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004 hingga 2014, pemerintahan fokus dalam pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan pekerjaan, dan peningkatan daya beli masyarakat.
"Memasuki tahun politik 2023 hingga Pileg-Pilpres 2024 nanti, kita memasuki fase penting kerinduan masyarakat pada masa lalu Partai Demokrat dan figur sentralnya," ujar Andi lewat keterangan tertulisnya, Rabu (28/12/2022).
Andi meminta seluruh pengurus dan kadernya untuk menyebarkan Manifesto Politik Partai Demokrat yang dibuat pada 9 September 2001. Salah satu poinnya adalah masyarakat yang beradab dan sejahtera.
Manifesto tersebut yang juga diterapkan selama dua periode pemerintahan SBY. "Apa yang dijanjikan saat partai didirikan dan apa yang dilakukan Partai Demokrat saat kader terbaiknya berkuasa terbukti seiring dan sejalan. Itulah kenapa masa lalu Partai Demokrat bukan sekedar kenangan, tetapi kekuatan," ujar Andi.
Poin lain dari Manifesto Politik Partai Demokrat adalah terkait ekonomi nasional yang harus tetap tumbuh, makin berketahanan, adil, dan merata. Kemudahan publik dan jaminan sosial harus ditingkatkan agar masyarakat Indonesia merasa nyaman.
Dalam Manifesto Politik Partai Demokrat tersebut, dirumuskan agenda nasional melalui 3R, yakni recovery, reformasi, dan rekonsiliasi. Menurut partai berlambang bintang mercy itu, solusi bijak atas permasalahan bangsa adalah sebuah rekonsiliasi besar yang dibangun dalam kerangka adil, konstruktif, dan berorientasi ke depan.
Partai Demokrat akan menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024 menggunakan nomor urut 14. Nomor yang sama saat digunakan dalam Pemilu 2019. "Mohon doa dan dukungan rakyat atas perjuangan Partai Demokrat yang selanjutnya. Tanggal 14 Februari 2024, Partai Demokrat dengan nomor urut 14 akan kembali duduk dalam pemerintahan setelah 10 tahun berkuasa dan 10 tahun menjadi oposisi," ujar Andi.