Senin 26 Dec 2022 13:13 WIB

'Wanita Emas' Minta Maaf ke Ketua KPU Hasyim Asyari Terkait Dugaan Asusila

Dugaan asusila dinyatakan 'Wanita Emas' tidak benar.

Tangkapan layar video wanita emas minta maaf ke Ketua KPU  Hasyim Asyari terkait dugaan asusila
Foto: Dok istimewa
Tangkapan layar video wanita emas minta maaf ke Ketua KPU  Hasyim Asyari terkait dugaan asusila

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni 'Wanita Emas' mengklarifikasi pernyataannya terhadap Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari. Dia menegaskan, jika dugaan asusila yang dilakukan oleh Hasyim tidak lah benar. 

Sebelumnya, Hasnaeni mengaku, jika mendapat iming-iming kalau partainya akan diloloskan menjadi peserta pemilu 2024.  Hasyim diduga telah melakukan tindak asusila kepada Hasnaeni.

Baca Juga

"Bahwa video yang beredar yang menyatakan bahwa saya telah mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan yang dilakukan oleh ketua KPU Hasyim Asy'ari maka saya nyatakan bahwa hal itu tidak benar," kata Hasnaeni dalam video dikutip Senin (26/12/2022). 

Dia mengaku, jika pernyataan sebelumnya merupakan kekesalan dirinya dan kekhilafan karena saat ini dia tengah mengalami depresi. 

 

"Perkataan itu saya katakan karena kekesalan saya dan kekhilafan saya akibat saat ini saya sedang mengalami sakit depresi," ujarnya. 

"Bahwa pada fakta hubungan saya yang ada selama ini antara dengan ketua KPU RI Hasyim Asy'ari adalah hubungan bersifat profesional saja dan tidak lebih dari itu," sambung Hasnaeni.

Dia pun kembali memastikan, bahwa adanya dugaan asusila yang dilakukan oleh Hasyim kepada dirinya tidak benar. 

"Bahwa saya memastikan jika dikemudian hari terjadi lagi kejadian serupa yang dilakukan oleh pihak manapun saya nyatakan hal itu tidak benar," tuturnya.

Sementara itu, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari angkat suara terkait laporan dugaan asusila terhadap Ketua Umum Partai Republik Satu Hasnaeni 'Wanita Emas'. Hasyim memastikan dirinya akan mengikuti proses pengaduan yang sudah diterima DKPP.

"Saya mengikuti proses pengaduan di DKPP tersebut," kata Hasyim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement