Ahad 25 Dec 2022 21:03 WIB

PCNU Bogor Ajak Warga Tiru Sikap Politik yang Diterapkan Gus Dur

Gus Dur merupakan perpaduan antara ulama dan cendekiawan yang patut dicontoh.

Warga melintas di depan mural wajah Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid (kiri) di Leuwidamar, Lebak, Banten. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS
Warga melintas di depan mural wajah Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid (kiri) di Leuwidamar, Lebak, Banten. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk meniru politik yang dilakukan mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Aep Saepudin Muhtar,saat peringatan haul ke-13 Gus Dur di Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Parungpanjang, Bogor, Ahad (25/12/2022), mengatakan, sosok Gus Dur patut diteladani baik oleh kontestan maupun para pemilik suara di Pemilihan Umum 2024.

"Gus Dur merupakan perpaduan antara ulama dan cendekiawan yang patut dicontoh untuk para kontestan maupun pemilih pada pemilu yang akan datang," ujarnya.

Baca Juga

Saepudin yang akrab disapa Gus Udin itu menyebutkan, salah satu gaya kepemimpinan Gus Dur yang patut ditiru yaitu tindakan menyatukan semua pihak di tengah gencarnya politik identitas yang digaungkan para kontestan pemilu.

"Beliau menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persamaan kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Gus Udin.

Selain itu, menurut dia, sosok Gus Dur yang merupakan politisi sekaligus ulama itu kerap kali memberikan pencerahan kepada para kontestan pemilu untuk mampu menyelaraskan kepentingan agama dalam politik.

"Keilmuan dan ketauhidan Gus Dur mampu membawa dan menyatukan seluruh agama untuk saling toleran. Ini waktunya para politisi untuk mencontoh gaya politik Gus Dur agar bangsa tidak terpecah belah," katanya.

Tak hanya itu, Gus Udin juga mengingatkan kepada para pemilik suara, agar memilih kandidat yang mampu menyatukan seluruh kepentingan rakyat.

"Kita harus mulai mementingkan kualitas para kontestan, jangan sampai politik konvensional yang jelek (politik uang), menjadi celah bangsa kita tidak maju," tutur Gus Udin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement