Jumat 23 Dec 2022 19:09 WIB

KBM Darurat di Lokasi Gempa Cianjur Berjalan Baik

KBM dilakukan di tenda darurat maupun bangunan sekolah yang masih bisa digunakan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Ilham Tirta
Siswa SDN belajar di tenda darurat (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Seno
Siswa SDN belajar di tenda darurat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah yang terdampak bencana gempa Cianjur berjalan dengan baik. Proses belajar yang mulai digelar sejak 19 Desember 2022 itu dilakukan di tenda darurat maupun bangunan sekolah yang masih bisa digunakan.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, jumlah fasilitas pendidikan yang rusak akibat gempa hingga 21 Desember 2022 mencapai 701 unit. Di mana ratusan fasilitas pendidikan yang rusak itu mayoritas adalah sarana sekolah jenjang dasar hingga menengah.

Baca Juga

''Kegiatan membangkitkan semangat terutama di lingkup Disdik dengan memulai kegiatan pembelajaaran secara utuh sejak 19 Desember sudah dimulai,'' ujar Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Akib Ibrahim, Jumat (23/12/2022). Meskipun diakuinya, memulihkan pembelajaran tidak mudah karena belum semua perangkat tersedia.

Namun, dengan kehadiran berbagai NGO, Kemendiknas dan KCD Disdik Jabar saling berkolaborasi. Harapannya agar pemberlajaran anak bisa terpenuhi. Sebelumnya, fasilitas bagi sekolah terkena dampak gempa telah dibuat pemetaan. Selanjutnya dilakukan pembelajaran darurat dengan menyiapkan tenda.

Kegiatan belajar untuk tingkat SMP sudah terpenuhi semua. Sementara tingkat SD dan PAUD masih banyak kekurangan. Selain tenda, pihaknya mendorong sekolah menyiapkan ruangan belajar yang masih bisa dipergunakan. Misalnya untuk sekolah rusak ringan bisa diperbaiki oleh lingkungan secara gotong royong.

Di sisi lain, Disdikpora menunggu komitmen pemerintah pusat yang akan membangun sekolah rusak berat. Informasinya Kementrisn PUPR membutuhkan waktu tiga bulan perbaikan.

Intinya, sambung Akib, selama menunggu bangunan sekolah diperbaiki sekolan menyiapkan tempat pembelajaran darurat. Sehingga anak-anak bisa tetap belajar menuntut ilmu di sekolah.

Terkait usulan relokasi sekolah di kawasan yang masuk zona berbahaya, sudah diusulkan. Namun perlu waktu karena ada kondisi tanah baru dan koordinasi berbagai pihak dan anggaran untuk menyiapkan tempat.

Di samping itu, menunggu proses tim ahli bidang terkait dalam proses relokasi. "Namun yang terpenting sekarang ini seluruh pembelajaran berjalan dengan baik," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement