Kamis 22 Dec 2022 11:14 WIB

Sebanyak 18 Ribu Personel Siap Amankan Nataru di Jatim

Ini merupakan personel gabungan dari unsur Polri, TNI, Pemda, hingga masyarakat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Warga memilih hiasan Natal yang dijual di Pasar Atom, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/12/2021). Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Toni Hermanto menjamin keamanan dan kelancaran perayaan natal dan tahun baru 2023 di wilayah setempat.
Foto: Antara/Didik Suhartono
Warga memilih hiasan Natal yang dijual di Pasar Atom, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/12/2021). Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Toni Hermanto menjamin keamanan dan kelancaran perayaan natal dan tahun baru 2023 di wilayah setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol Toni Hermanto menjamin keamanan dan kelancaran perayaan natal dan tahun baru 2023 di wilayah setempat. Toni mengungkapkan, secara keseluruhan 18.885 personel yang diterjunkan untuk mengamankan perayaan natal dan tahun baru. Ini merupakan personel gabungan dari unsur Polri, TNI, Pemda, hingga masyarakat.

"Untuk jumlah personel yang kita libatkan sebanyak 18.885. Dari Polda saja ada 11.186 personel. Kemudian dari TNI 1.825 personel, Pemda 3.797 personel, dan elemen masyarakat 2.047 personel," kata Toni di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (22/12/2022).

Baca Juga

Toni menjelaskan, pihaknya juga telah menyiapkan skema-skema pengamanan baik saat ibadah natal maupun perayaan tahun baru. Toni menyampaikan, pihaknya bakal meningkatkan intensitas pengamanan di sejumlah gereja sepanjang rangkaian ibadah natal dilangsungkan. Di antaranya dengan melakukan sterilisasi.

"Pasti ada peningkatan aktivitas kegiatan pengamanan terhadap tempat-tempat ibadah dengan proses sterilisasi, kemudian penempatan anggota-anggota kita selama waktu-waktu yang memang dilaksanakan ibadah tadi," ujarnya.

Toni melanjutkan, pada malam perayaan tahun baru, pihaknya bakal mengintensifkan patroli bersama jajaran TNI untuk mengantisipasi adanya kenakalan remaja, seperti tawuran dan balapan liar. Apalagi, beberapa waktu lalu aktivitas gengster sempat menghebohkan warga Surabaya. Toni memastikan pihaknya telah mampu msredam aksi gengster dan menangkap oknum-oknum terkait.

"Di sisi lain juga dari jajaran Binmas juga mengedukasi kepada sekolah-sekolah dan mereka-mereka yang bisa bergabung dalam kegiatan aktivitas masalah kenakalan remaja ini," kata Toni.

Toni menyebutkan, pada malam pergantian tahun, tidak akan ada pembatasan warga dari luar Surabaya untuk bisa masuk ke Kota Pahlawan. Pengamanan lebih difokuskan ke tempat-tempat yang biasanya menimbulkan kerumunan masyarakat. Itu pun lebih pada pembatasan jumlah masyarakat agar tidak melebihi kapasitas yang ada.

"Kalau dikatakan pembatasan mereka yang akan datang tidak. Yang jelas kita akan melihat lagi nanti tempat-tempat yang potensi kerumunan massa yang diharapkan bisa disesuaikan dengan kecukupan jumlah pengunjung yang akan datang," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement