REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah siap melancarkan arus mudik liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Namun masyarakat diminta berperan aktif menjaga kondusifitas momen tahunan ini.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, yang mengingatkan agar para pelaku perjalanan selalu mempersiapkan diri. Seperti, melakukan vaksin dan booster sebelum melakukan perjalanan, serta menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau kita bisa jaga perilaku dengan baik, harusnya tidak dongkrak kasus terlalu tinggi, karena fasilitas kesehatan sudah lebih siap dan kesadaran warga yang tinggi. Harusnya bisa dilalui dengan baik. Mari kita semua bekerja sama, baik itu masyarakat, penyelenggara wisata, dan aparat untuk selalu mengingatkan,” ujar Wiku, dalam diskusi yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Senin (19/12/2022).
Dalam forum yang sama, Kasubdit Audit dan Inspeksi Ditkamsel Korps Lalu Lintas Polri Kombes Pol Aries Syahbudin mengatakan bahwa operasi Natal dan Tahun Baru (Nataru) menyangkut aspek kemanusiaan dan ditujukan untuk melayani masyarakat dalam beraktifitas. Pihaknya memahami situasi saat ini karena keinginan berlibur luar biasa, tapi tetap waspada.
\"Operasi ini tidak hanya kedepankan aspek keamanan tapi juga aspek kesehatan. Sama seperti lebaran, di tiap pos pelayanan kita siapkan posko untuk adakan booster bagi pelaku perjalanan yang belum booster. Itu salah satu dukungan kami selain melancarkan lalu lintas dan pengamanan,” terangnya.
Penyediaan pos vaksinasi ini, sebut Aries, karena Polri memiliki struktur wilayah sampai ke tingkat bawah yang bekerja sama dengan pemerintah daerah meningkatkan capaian vaksin dan booster. Selain itu, Polri dan pemangku kepentingan lainnya kata dia, menilai pola lalu lintas transportasi Nataru secara garis besar mirip dengan pola lebaran.
Walau di beberapa titik ada yang bermasalah, seperti di penyeberangan Merak-Bakauheni. Semua titik yang bermasalah itu sudah dievaluasi dan hasilnya akan diterapkan pada pengamanan liburan Nataru kali ini.
“Kita sampaikan evaluasi. Mudah-mudahan secara umum dalam artian jumlah pemudik tidak banyak seperti lebaran, tapi tetap kita antisipasi. Lokasi wisata juga kita antisipasi karena masyarakat akan lebih antusias ke sana. Titik-titiknya hampir sama seperti lebaran,” ujarnya.
Pihaknya memprediksi kepadatan mudik akan terjadi pada 23 Desember dan arus baliknya akan mencapai puncak pada 26 Desember. Sementara itu tahap berikutnya, arus mudik akan terjadi pada 30 Desember dan arus balik mencapai puncak pada 2 Januari.
Karena itu, masyarakat dihimbau untuk mengatur jadwal keberangkatan dengan baik serta mempersiapkan diri dari aspek kesehatan dan kelaikan kendaraan beserta sarana pendukung lainnya. Dalam evaluasi pihak polisi, bahwa rest area juga dapat menjadi sumber kemacetan.