Senin 19 Dec 2022 19:04 WIB

Dishub Bandung: Wisatawan Saat Nataru Diprediksi Membeludak

Petugas Dishub akan tempatkan di persimpangan Kota Bandung yang strategis.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Anak-anak melukis di atas payung geulis di Braga, Bandung. Kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Bandung (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Anak-anak melukis di atas payung geulis di Braga, Bandung. Kawasan ini menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Bandung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan Kota Bandung mengungkapkan, wisatawan yang berkunjung ke Bandung saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2023 diprediksi membeludak. Karena itu, pihaknya akan melakukan pemantauan dan pengawasan kondisi arus lalu lintas di Bandung.

"Sesuai arahan kapolri di rapat teleconference, Bandung kota kedua terbesar tertinggi dikunjungi masyarakat saat Natal dan tahun baru. Diperkirakan 1,3 juta datang ke Bandung," ujar Kepala Dishub Kota Bandung Dadang Hermawan, Senin (19/12/2022).

Baca Juga

Dengan prediksi tersebut, ia mengatakan, pihaknya akan menyiapkan pos pemantauan di tiga titik yaitu di kantor ATCS, terminal Leuwipanjang dan terminal Cicaheum. ATCS yang berada di Balai Kota Bandung memantau traffic light, dan CCTV.

"Kita menempatkan petugas yang siap 24 jam mulai 22 Desember sampai 2 Januari 2023. Pengaturan lalu lintas dengan menempatkan personel jumlahnya 250, kita tempatkan di persimpangan Kota Bandung yang strategis," katanya.

Dadang mengatakan, pihaknya juga akan memantau pelayanan angkutan umum di terminal, mengecek kendaraan yang laik jalan, serta mengecek kondisi kesehatan pengemudi. Ia mengatakan, warga diperbolehkan merayakan natal dan tahun baru tanpa pembatasan.

Namun, pihaknya mengingatkan masyarakat, Covid-19 masih terjadi meski terkendali. Petugas akan mengingatkan melalui sosialsiasi untuk waspada dan tetap ketat melaksanakan protokol kesehatan.

Terkait rekayasa lalu lintas atau penutupan jalan, pihaknya masih membahas hal tersebut. Namun, pengalaman pada perayaan nataru tahun lalu dengan kebijakan penutupan jalan di Asia Afrika malah menyulitkan dan berdampak ke jalan lainnya menjadi padat. "Rekayasa lalu lintas dan penutupan belum," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement