Kamis 15 Dec 2022 15:44 WIB

Kepala BNPB Percepat Relokasi Warga Terdampak Gempa Cianjur

Kepala BNPB meminta agar relokasi warga terdampak gempa Cianjur dipercepat.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bilal Ramadhan
Penyaluran bantuan untuk korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Kepala BNPB meminta agar relokasi warga terdampak gempa Cianjur dipercepat.
Foto: Dok. Web
Penyaluran bantuan untuk korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Kepala BNPB meminta agar relokasi warga terdampak gempa Cianjur dipercepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan akan lakukan percepatan relokasi warga terdampak gempa Cianjur. Sehingga ia memerintahkan segenap para perangkat daerah setempat untuk melakukan relokasi bagi warga Cianjur.

"Lahan relokasi harus tuntas. Bagaimana memindahkan 10 desa ke tempat baru ini tidak mudah. Setelah proses evakuasi dan pembersihan lokasi bencana selesai, tahap relokasi segera dijalankan. Pastikan zona patahan Ciguneng tidak dekat dengan lahan relokasi," katanya pada Kamis (15/12/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan saat ini dilakukan pendataan rumah-rumah yang relokasi, tingkat RT, RW dan kecamatan. Data yang disampaikan dipastikan harus akurat demi kelancaran proses, sehingga tidak menimbulkan duplikasi nama.

Mempercepat relokasi di lapangan perlu dukungan alat berat, personel Zeni Angkatan Darat dapat dilibatkan dalam pembangunan rumah. Selanjutnya, pembersihan puing sudah berjalan dari hari ke tujuh. Rencana pembersihan sudah berjalan melibatkan unsur TNI, PUPR dan BUMN.

"Transisi dari berakhirnya status darurat, dapur umum akan di stop dan relawan sudah banyak pulang. Perlu disampaikan ke masyarakat untuk mandiri, kembali bekerja dan aktif beraktifitas," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Pemerintah akan merehabilitasi 14.490 rumah rusak akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, data rumah rusak itu sudah difinalisasi untuk rehabilitasi gelombang 1.

"Data dikunci sementara. Biar tidak tumpang tindih data akan difinalisasi. Jadi ini kita anggap sebagai batch 1 sudah kita tutup. Kemudian, kita lanjutkan batch 2," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement