REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Bantuan terus mengalir kepada korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Kali ini, giliran Depo Bangunan yang membantu warga Cianjur yang menjadi korban gempa bumi dengan kekuatan 5,6 SR itu.
Direktur Utama Depo Bangunan Kambiyanto Kettin mengatakan, Depo Bangunan bersama komunitas produsen dan pemasok bahan bangunan berhasil mengumpulkan bantuan lebih dari Rp 200 juta.
“Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban korban gempa Cianjur. Bantuan ini juga merupakan bentuk kepedulian Depo Bangunan kepada masyarakat. Bantuan yang berhasil dikumpulkan dalam bentuk mie instant, obat-obatan, terpal alas tidur, selimut, popok bayi, sarung, beras, susu, biskuit serta pakaian layak pakai,” kata Kambiyanto seperti dilansir pada Rabu (14/12/2022).
Kambiyanto menambahkan, bantuan sudah diantar langsung ke pendopo Pemkab Cianjur dan diterima oleh BNPB.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada perwakilan dari Pemkab Cianjur dan juga BNPB yang sudah menerima bantuan ini secara langsung. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi korban gempa yang saat ini masih tinggal di pengungsian. Kami tentu berharap para korban yang rumahnya rusak akibat gempa bisa segera diperbaiki dan mereka bisa memulai kehidupan secara normal,” ujar Kambiyanto.
Gempa bumi dengan kekuatan 5,6 SR terjadi di Cianjur pada 21 November 2022 lalu. 53 ribu rumah rusak berat dan korban yang meninggal akibat gempa bumi tersebut berjumlah 334 jiwa. Jumlah pengungsi saat ini mencapai 114.683 jiwa yang berasal dari 41.166 KK.
Kambiyanto menambahkan, Depo Bangunan juga mengetuk pintu mitra kerjanya dalam memberikan bantuan. Kata dia, perusahaan yang ikut memberikan sumbangan bersama Depo Bangunan adalah Lumina, Philips, Inlite, Meval, Propan, Premio, Bital, Nipon, Sandimas, Summit, KIA, Hugo, PMJ, Grace Tile, Teka, Blanco, Liveo, Kossai, Azalea, Waterplus, Castelli, Amstad, TOTO, Adora, Onda, Unikey, MAB, Dekkson, Gradino, Belleza, Onduline, GNS, Alphamax, Accura, SKK, Halmar, Vone, Grundfos dan Ariston.
Sebelumnya, Pemerintah sudah memastikan rumah warga Cianjur yang rusak akibat gempa akan dibangun lagi dengan model rumah tahan gempa. BNPM memperkirakan puluhan ribu rumah warga korban gempa selesai diperbaiki pada Juni-Juli 2023. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merekomendasikan pembangunan atau penguatan sekolah di daerah rawan bencana dengan menggunakan desain Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, sejak 2018 ketika kementerian PUPR diberikan amanah untuk melakukan rehabilitasi sekolah, sudah merekomendasikan desain prototipe untuk sekolah yang akan tahan terhadap bencana.
"Di daerah-daerah rawan bencana kita rekomendasikan desain tahan gempa, baik itu dibangun oleh pemerintah daerah ataupun dana swadaya masyarakat. Kita rekomendasikan menggunakan desain tahan gempa," ujar Iwan di Cianjur, seperti dilansir dari Antara.