Kamis 15 Dec 2022 14:26 WIB

DIY Diprediksi Kedatangan Empat Juta Wisatawan Selama Nataru

Puncak arus wisawatan mengakibatkan tujuh juta orang bermobilisasi di DIY.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Agus raharjo
Becak motor (Bentor) membawa wisatawan di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Rabu (23/3/2022). Gubernur DIY Sri Sultan HB X menegaskan becak motor atau bentor dan skuter listrik tak boleh beroperasi di kawasan Malioboro Jogja. Menurut Sultan, kendaraan yang boleh beroperasi di Malioboro adalah becak kayuh dan andong sebagai angkutan tradisional yang sudah diatur di Perda DIY. DIY sudah memiliki Perda No.5/2016 tentang Moda Transportasi Tradisional Becak dan Andong. Sultan meminta Pemkot Jogja segera membereskan skuter listrik dan bentor yang masih berada di kawasan Malioboro.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Becak motor (Bentor) membawa wisatawan di kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Rabu (23/3/2022). Gubernur DIY Sri Sultan HB X menegaskan becak motor atau bentor dan skuter listrik tak boleh beroperasi di kawasan Malioboro Jogja. Menurut Sultan, kendaraan yang boleh beroperasi di Malioboro adalah becak kayuh dan andong sebagai angkutan tradisional yang sudah diatur di Perda DIY. DIY sudah memiliki Perda No.5/2016 tentang Moda Transportasi Tradisional Becak dan Andong. Sultan meminta Pemkot Jogja segera membereskan skuter listrik dan bentor yang masih berada di kawasan Malioboro.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wisatawan yang masuk ke DIY pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 diprediksi melonjak. Dinas Perhubungan (Dishub) DIY memperkirakan, wisatawan yang akan datang ke DIY lebih dari empat juta orang selama Nataru.

"Jumlah penduduk DIY 3,7 juta orang, kalau masuk sekitar empat jutaan (wisatawan). Bukan berarti penduduk DIY tidak boleh berwisata, jadi sekitar tujuh jutaan mungkin yang berada di DIY," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (15/12/2022).

Baca Juga

Dijelaskan, puncak arus masuknya wisatawan ke DIY diperkirakan pada 23 Desember 2022. Sedangkan, puncak balik wisatawan diperkirakan akan terjadi pada 1 Januari 2023.

Meski begitu, Made menyebut, tingginya mobilitas di DIY akan terjadi pada 24 Desember 2022. Pasalnya, pada hari tersebut sekitar tujuh juta orang akan bermobilisasi di DIY.

"Yang bermasalah justru di pertengahan ketika 24 (Desember wisatawan) stay disini. Maka mobilitas akan tinggi di DIY sendiri. Arus datang tidak mempengaruhi, tapi mobilitas di DIY yang mengakibatkan mungkin ada kemacetan dan dampak lainnya," ujar Made.

Made juga menyebut bahwa selama Nataru akan ada warga yang berdomisili di DIY melakukan mudik ke luar DIY. Diperkirakan, yang akan keluar dari DIY selama Nataru mencapai 900 ribu orang.

Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolda) DIY, Brigjen Pol R Slamet Santoso mengatakan, pihaknya akan mengawasi jalur-jalur yang menjadi masuknya wisatawan ke DIY. Setidaknya, ada tujuh pintu masuk ke DIY yang berpotensi dilewati wisatawan.

"Dari mulai Tempel, Prambanan, Temon, Rongkop, dan di daerah Nanggulan," kata Slamet.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta sebelumnya juga menyebut, diperkirakan selama Desember 2022 saja jumlah kunjungan wisatawan mencapai 800 ribu orang. Sebagian besar kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta diperkirakan akan lebih banyak di kawasan Malioboro.

"Akan ada lonjakan wisatawan yang datang di titik-titik tertentu di Kota Yogyakarta pada libur Nataru," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko.

Baca juga : Operasional Angkutan Barang akan Dibatasi Saat Nataru, Ini Daftarnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement