Rabu 14 Dec 2022 18:53 WIB

Jelang Dilantik Jadi Panglima TNI, Laksamana Yudo Sambangi Kantor MUI

Yudo Margono meresmikan Buku Doa Khusus Prajurit TNI AL yang digagas Mabesal dan MUI.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono segera dilantik menjadi Panglima TNI.
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono segera dilantik menjadi Panglima TNI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono,mengunjungi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta, Rabu (14/11/2022). Kunjungannya sebagai rangkaian silaturahum menjelang pelantikannya sebagai Panglima TNI.

Yudo akan dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pada akhir Desember 2022. Selain bersilaturahim dengan pengurus MUI Pusat, Yudo juga meresmikan Buku Doa Khusus Prajurit TNI AL yang digagas Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal) dan MUI.

Kedatangan Yudo disambut Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI KH Marsudi Syuhud, Ketua MUI KH M Cholil Nafis, dan Sekjen MUI KH Amirsyah Tambunan. Yudo menyampaikan, selaku pimpinan TNI AL mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para kiai dan ulama di MUI atas dukungannya untuk memperkuat keimanan  prajurit TNI AL.

Menurut dia, para prajurit setiap hari bertugas di lapangan membawa buku saku. Buku tersebut berisi doa khusus prajurit TNI AL yang dapat menjadi pegangan seluruh personel dalam bertugas. Buku Doa Khusus Prajurit TNI AL, kata Yudo, dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri seluruh prajurit TNI AL khususnya yang beragama Islam.

Hal itu terkait dalam menjalankan tugas di wilayahnya, khususnya yang bertugas di atas kapal perang Republik Indonesia atau KRI. "Tentunya buku doa ini sangat penting bagi prajurit karena membutuhkan pegangan bagi prajurit dalam melaksanakan tugas, supaya mereka lebih mudah ketika doa," kata Yudo.

"Apa yang akan dibaca ketika mereka menghadapi situasi dalam melaksanakan tugas, khususnya tugas di kapal perang, tugas di pasukan, maupun tugas di pulau terluar. Karena memang tugas TNI AL banyak di kapal perang, di pulau terluar juga, maupun di pasukan," ujar Yudo melanjutkan.

Dalam buku itu, kata Yudo, banyak sekali bacaan doa yang bisa diamalkan para prajurit. Di antaranya,  doa menghadapi musuh, doa ketika dikepung musuh, doa ketika naik kapal perang, doa ketika menghadapi situasi yang buruk di laut.

Sementara itu, KH Cholil Nafis menyampaikan, kegiatan itu memperkuat apa yang disampaikan oleh para bapak bangsa Indonesia bahwa negara ini didirikan dua kekuatan besar, yaitu nasionalisme dan religiusitas. Dia meyakini, buku kumpulan doa khusus para prajurit TNI AL itu dapat memperkuat keimanan prajurit TNI AL dalam bertugas.

"Kita ingin prajurit kita yang setiap hari bertugas tidak hanya memiliki kemampuan atau skill pertahanan, tetapi kita juga ingin prajurit kita memiliki kekuatan yang mana dalam kondisi tertentu itu yang hanya bisa diubah hanya dengan doa. Setelah doa itu diserap, dia juga bisa punya rasa ketangguhan dan kekuatan," kata Cholil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement