Selasa 13 Dec 2022 18:12 WIB

Pengurus +Jakarta Klaim Belum Mengetahui Perubahan Slogan DKI

William menegaskan +Jakarta bukan oposisi.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus raharjo
Warga melitas di dekat instlasi logo PlusJakarta dengan slogan Kota Kolaborasi di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (12/12/2022). Pemprov DKI Jakarta akan menyandingkan logo Plus Jakarta (+Jakarta) dengan slogan baru yakni Sukses Jakarta untuk Indonesia. Adapun dibuatnya slogan baru bertujuan untuk mendukung pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur. Republika/Prayogi.
Foto: Republika/Prayogi
Warga melitas di dekat instlasi logo PlusJakarta dengan slogan Kota Kolaborasi di Taman Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (12/12/2022). Pemprov DKI Jakarta akan menyandingkan logo Plus Jakarta (+Jakarta) dengan slogan baru yakni Sukses Jakarta untuk Indonesia. Adapun dibuatnya slogan baru bertujuan untuk mendukung pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur. Republika/Prayogi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Pengurus +Jakarta William Reynold mengaku belum mengetahui dan mendapatkan informasi secara resmi menyoal perubahan slogan Jakarta dari ‘Kota Kolaborasi’ menjadi ‘Sukses Jakarta Untuk Indonesia’. Menurut dia, pihaknya sejauh ini masih menunggu arahan, mengingat pengurus +Jakarta sebagai pembuat logo '+Jakarta’ di bawah naungan Pemprov DKI.

“Kami belum mengetahui adanya perubahan maupun adanya penggunaan dan arahan ke depan,” kata William saat ditemui awak media di Balai Kota, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga

Namun demikian, dirinya menjelaskan jika tugas dan kerja masih terus aktif dilakukan. Ihwal bertugas sebagai bagian tim ahli sejak masa kepemimpinan Anies Baswedan dan menjadi oposisi, William menampiknya. “Kami bagian dari pemprov kok, kami bukan oposisi kami mengerjakan apa yang perlu dikerjakan,” ucapnya.

Dia menuturkan, sejauh ini belum ada pihak yang menentukan akhir tugas dari tim +Jakarta. Terlebih, tugas yang dimiliki pengurus tersebut, berada dari dua entitas Pemprov DKI, seperti Biro Kerja Sama DKI dan Diskominfotik DKI.

“Sejak administrasi, kami tenaga ahli bagian dari Diskominfotik melalui Jakarta smart city. Jadi kalau ditanya, berakhir atau tidaknya, kami nunggu arahan saja,” kata dia.

William menjelaskan, tugas pengurus +Jakarta di Pemprov DKI belum bisa dipastikan kapan berakhirnya. Pasalnya, berbeda dengan tenaga ahli lainnya, pengurus logo suatu kota seperti di New York, bisa bertahan hingga puluhan tahun. “Harapannya ada keberlanjutan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement