Selasa 13 Dec 2022 17:24 WIB

Polri akan Lakukan Pengamanan di 27 Ribu Lokasi Selama Nataru

Pergerakan massa pada libur Nataru tahun ini diprediksi sebesar 44,1 juta orang.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi berbicara dalam apel gelar pasukan Operasi Zebra Jaya 2022 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (3/10/2022). Operasi Zebra Jaya akan berlangsung 3-16 Oktober 2022.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi berbicara dalam apel gelar pasukan Operasi Zebra Jaya 2022 di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (3/10/2022). Operasi Zebra Jaya akan berlangsung 3-16 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait dalam pengamanan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Nantinya, sebanyak 27.073 lokasi akan menjadi atensi pengamanan pihaknya.

"Akan ada 27 ribu lebih lokasi yang nanti akan jadi atensi pengamanan untuk seluruh jajaran yang dilaksanakan oleh Polri dalam menghadapi pergantian tahun dan kegiatan ibadah," ujar Firman dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga

Dari 27 ribu lokasi tersebut, rinciannya adalah gereja sebanyak 15.455. Selanjutnya terminal (864), pelabuhan (643), bandara (217), stasiun (288), pasar atau pusat perbelanjaan (4.524), objek wisata (3.551), dan objek lainnya (1.495).

Polri juga sudah menginventarisasi lima poin kerawanan dalam keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas saat Nataru. Pertama adalah terjadinya peningkatan volume kendaraan bermotor di rest area, baik pada ruas jalan tol maupun arteri.

Kedua adalah peningkatan volume penumpang dan kendaraan pada ruas jalur penyeberangan. Khususnya jalur penyeberangan ke Lampung, Banten, dan Makassar. "(Ketiga) kami juga mengantisipasi dan mengingatkan jajaran untuk wilayah-wilayah wisata yang akan digunakan," ujar Firman.

Keempat adalah mengantisipasi peningkatan volume antarmoda transportasi angkutan umum, baik itu di bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun. Terakhir adalah mengantisipasi terjadinya bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor yang dapat menghambat pergerakan distribusi logistik masyarakat.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan Badan Kebijakan Transportasi (Baketrans) Kemenhub, pergerakan massa pada libur Nataru tahun ini adalah sebesar 44,1 juta orang. Adapun 14,72 persen di antaranya diprediksi menggunakan moda angkutan umum.

"Pada Nataru 2022-2023 angkutan umum diperkirakan mencapai 14,72 juta atau naik 54,62 persen dibandingkan Nataru 2021-2022," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Perinciannya adalah angkutan jalan naik 12 persen dari libur Nataru pada 2021-2022, menjadi 3,23 juta orang. Angkutan penyeberangan naik 7 persen menjadi 2 juta orang. Angkutan kereta api naik 127,6 persen menjadi 5,10 juta orang.

Selanjutnya, angkutan udara naik 53,4 persen dari libur Nataru pada 2021-2022, menjadi 3,16 juta orang. Terakhir adalah angkutan laut naik 156 persen, menjadi 1,23 juta orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement