Selasa 13 Dec 2022 12:33 WIB

Literasi Digital untuk Tingkatkan Produktivitas Remaja Lewat Media Sosial

Workshop menjadi salah satu langkah untuk memenuhi kewajiban kepada perguruan tinggi

Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang terdiri dari ketua pelaksana Muhammad Rifqi Firdaus dan beranggotakan Umi Faddillah, Lady Agustin Fitriana, Ahmad Fachrurozi serta beberapa mahasiswa mengadakan workshop bertajuk ‘Literasi Digital untuk Tingkatkan Produktivitas Remaja di Sosial Media’.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang terdiri dari ketua pelaksana Muhammad Rifqi Firdaus dan beranggotakan Umi Faddillah, Lady Agustin Fitriana, Ahmad Fachrurozi serta beberapa mahasiswa mengadakan workshop bertajuk ‘Literasi Digital untuk Tingkatkan Produktivitas Remaja di Sosial Media’.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Literasi digital mampu menjadi tempat dalam hal mengembangkan bakat dan potensi menulis. Sebab saat ini generasi muda memang sudah tidak asing lagi dengan media sosial.

Berangkat dari hal tersebut, sekumpulan dosen Fakultas Teknik dan Informatika Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang terdiri dari ketua pelaksana Muhammad Rifqi Firdaus dan beranggotakan Umi Faddillah, Lady Agustin Fitriana, Ahmad Fachrurozi serta beberapa mahasiswa mengadakan workshop bertajuk ‘Literasi Digital untuk Tingkatkan Produktivitas Remaja di Sosial Media’.

Workshop ini berlangsung secara offline pada panti asuhan Aisyiyah yang berlokasi di Jalan Cempaka Putih Utara, Jalan Utan Panjang III No 37, RT 10/ RW 7 Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (10/12/2022).

Menurut Ketua pelaksana Muhammad Rifqi Firdaus, workshop ini menjadi salah satu langkah untuk memenuhi kewajiban kepada perguruan tingggi, sebagaimana dijelaskan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tentang pengabdian masyarakat.

“Keberadaan peranan teknologi digitalisasi membawa dampak yang sangat signifikan seperti keterbukaan informasi saat ini. Maraknya media massa yang digunakan masyarakat membuka banyak kesempatan bagi generasi muda memanfaatkan teknologi digital,” tutur Rifqi, Sabtu (10/12/2022).

Ia menyampaikan, perlu adanya pembekalan untuk mendorong minat serta bakat mereka dalam hal menulis. Maka, alangkah baiknya jika hal ini dapat dimanfaatkan oleh mereka untuk menyebarkan berbagai konten yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas.

Sementara itu, Lady Agustin Fitriana selaku tutor menyebutkan ada beberapa hal yang harus dipahami dalam meningkatkan produktivitas pada literasi digital.

“Pertama adalah kecakapan digital masyarakat, di mana pada dasarnya dunia virtual dan realitas tidak terpisahkan. Pengguna sebatas alamat IP yang bisa dilacak dan ditemukan,” pungkasnya. 

Lanjutnya, meski masih banyak warganet yang menganggap tanpa tatap muka bisa berkata semaunya. Hal tersebut yang menjadi indikasi rendahnya skor kecakapan digital netizen Indonesia.

“Minimal ada lima kecakapan digital yang perlu dimiliki, antara lain komunikasi secara digital, mengelola informasi dan konten, melakukan transaksi digital, mencari solusi dan menjaga keamanan digital,” jelasnya.

Ia menjelaskan, hal kedua yang perlu dipahami dalam meningkatkan produktivitas pada literasi digital yaitu bagaimana cara untuk terhindar dari informasi negatif.

“Misalkan dengan gunakan teknologi informasi sesuai dengan tujuannya, pilih informasi yang memiliki sumber yang jelas, jauhi situs-situs yang tidak bermanfaat, jangan mudah terpengaruh terhadap informasi yang provokatif, dan masih banyak lagi cara yang lainnya,” paparnya.

Ketiga yaitu masyarakat melek digital, menurut Lady di era ini memanfaatkan teknologi dan internet dapat menjadi peluang untuk mendapatkan mata pencarian melalui berbagai media online.

“Terakhir yang harus dipahami dalam meningkatkan produktivitas pada literasi digital yaitu UMKM naik kelas. Wadah organisasi yang dibentuk dari rasa kebersamaan sebagai dampak pandemi Covid-19,” katanya.

Ia menambahkan, di mana pelaku UMKM sangat merasakan dampak penurunan usaha yang sangat siginifikan. Sebuah formula diperlukan untuk membantu akselerasi kenaikan skala bisnis usaha mikro dan kecil.

“Tujuannya agar lebih banyak yang bisa menjadi usaha kecil dan usaha menengah, bahkan kelak menjadi usaha besar” tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement