Senin 12 Dec 2022 17:29 WIB

Ketersediaan Bahan Pangan Pokok di DIY Mencukupi Hingga Usai Nataru 2023

Masyarakat agar menyikapi kenaikan harga bahan pokok ini dengan bijaksana

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Hiru Muhammad
Tim Pengawas Mutu Pangan memeriksa harga bersamaan dengan dialog Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan distributor dan pedagang di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Kamis (17/11/2022). Kunjungan Sri Sultan Hamengk ke Beringharjo selain berdialog dengan pedagang dan distributor juga untuk memastikan stok serta stabilitas harga bahan pangan. Dalam kesempatan ini Sultan juga memberikan bantuan subsidi biaya transportasi sebesar Rp 2 ribu per kilogram ke distributor. Hal ini untuk menekan kenaikan harga bahan pangan di pasar.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tim Pengawas Mutu Pangan memeriksa harga bersamaan dengan dialog Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan distributor dan pedagang di Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Kamis (17/11/2022). Kunjungan Sri Sultan Hamengk ke Beringharjo selain berdialog dengan pedagang dan distributor juga untuk memastikan stok serta stabilitas harga bahan pangan. Dalam kesempatan ini Sultan juga memberikan bantuan subsidi biaya transportasi sebesar Rp 2 ribu per kilogram ke distributor. Hal ini untuk menekan kenaikan harga bahan pangan di pasar.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pengawas Pangan DIY, Andry Wibowo menyebut ketersediaan bahan pangan pokok di DIY sangat mencukupi. Bahkan, ketersediaan saat ini mencukupi untuk kebutuhan masyarakat hingga usai libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 nanti. "Secara ketersediaan lebih dari cukup," kata Adry yang juga Kepala Badan Intelijen Daerah (Binda) DIY tersebut belum lama ini.

Meskipun tidak ada masalah dalam ketersediaan, Andry mengaku memang sudah mulai terjadi kenaikan harga di beberapa komoditas pangan menjelang Nataru ini. Namun, kenaikan harga bahan pokok menjelang Nataru wajar terjadi.

Baca Juga

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir. Andry juga meminta masyarakat untuk menyikapi kenaikan harga bahan pokok ini dengan bijaksana. "Ada periode-periode tertentu yang merangsang kenaikan harga, maka masyarakat hendaknya bisa melihat secara bijaksana. Hal ini karena menjadi siklus tahunan menjelang hari Nataru, maupun lebaran memang menjadi momen, barang ada harga naik," ujar Andry.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (APSDA) Setda DIY, Yuna Pancawati juga menyebut bahwa tidak ada masalah terkait ketersediaan bahan pokok di DIY. Pihaknya juga terus menggencarkan operasi pasar, termasuk pengawasan langsung ke distributor-distributor guna mengendalikan harga pokok.

Salah satunya pengawasan yang dilakukan salah satu gudang beras di Kabupaten Bantul, yakni di gudang beras UD Sri Rahayu. Yuna memastikan, ketersediaan beras di Bantul sendiri masih aman.

Hal ini dikarenakan UD Sri Rahayu menyediakan beras dengan komoditas giling per hari, mencapai 50 kuintal dan rutin dipasok oleh petani. "Disamping ketersediaan gabah di lumbung petani, tersedia pula beras siap konsumsi sebanyak 400 ton di Gudang Beras UD Sri Rahayu," kata Yuna.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement