REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marketing Public Relations (MPR) sebagai bagian dari strategi pemasaran dan strategi perusahaan secara keseluruhan sebagai penghubung perusahaan dengan konsumennya serta masyarakat luas melalui penyampaian informasi, program-program dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha memperlihatkan bahwa perusahaan dan produk-produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, kepentingan dan minat konsumen.
Melihat begitu pentingnya fungsi MPR dan keterkaitannya dengan ragam matakuliah dalam program studi Ilmu Komunikasi, maka Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui prodi Ilmu Komunikasi mengadakan seminar taktis di aula Universitas BSI kampus Kalimalang, Jumat (2/12/2022).
Dalam seminar yang dibagi menjadi dua sesi ini menghadirkan praktisi komunikasi, dosen komunikasi digital IPB dan trainer CPROCOM (Center for Public Relations, Outreach and Communication) yaitu Enden Darjatul Ulya dan Dr Agustina M Purnomo yang juga berprofesi sebagai praktisi dan pengajar public relations dari CPROCOM.
Dalam pemaparannya, Enden menyampaikan hal yang berkutat pada seberapa jauh dan pentingnya fungsi MPR bagi sebuah corporate. Mengingat persaingan di era digital yang serba kompetitif.
“MPR hadir di tengah kondisi dunia marketing yang penuh dinamika terkait dengan persaingan, pasar yang tidak menentu, sehingga dirasa perlunya unsur public relations/dukungan komunikasi dalam kegiatan marketing,” tutur Enden dalam rilis yang diterima, Senin (12/12/2022).
Ia menyebutkan, aspek-aspek penting dalam tujuan berikut fungsi diantaranya marketing mix dan mega marketing. Di mana marketing mix meliputi product, price, promotion, place, power, dan public relations. Juga korelasitas antara coorporate public relations dengan MPR.
Sedangkan pada sesi selanjutnya, Agustina menekankan pentingnya fungsi dari MPR antara lain advertising, sales promotion, personal selling dan publisitas.
“MPR adalah proses mengidentifikasi, menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan yang memuaskan pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan,” pungkasnya.
Ia menjelaskan, tujuan utama MPR bukan pada selling (seperti pada kegiatan periklanan), namun lebih kepada pemberian informasi, pendidikan dan upaya peningkatan pengertian lewat penambahan pengetahuan mengenai suatu produk/jasa/perusahaan.
“MPR sendiri menjadi suatu konsep yang lebih tinggi dan lengkap dari iklan yang biasa karena akan lebih kuat dampaknya dan agar lebih lama diingat oleh konsumen,” tandasnya.