REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Drone Emprit mengamati Erick Thohir terus menghiasi perbincangan media sosial. Sepanjang 1-30 November 2022, kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah G20 dan dukungan BUMN membuat nama Erick Thohir banyak disebut publik.
Secara tren, Drone Emprit menemukan pergerakan tren yang tinggi turut ditemukan pada nama Erick Thohir. Terutama, didorong aktivitas partisipasi BUMN dalam acara-acara G20 dan dukungan agar Erick Thohir berkompetisi di Pilpres 2024.
Soal popularitas tokoh, di media sosial Erick Thohir menjadi tokoh ketiga selain Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang paling banyak dibincangkan dengan 197.050 mention. Serta, posisi kedua yang banyak dibincangkan dalam nada positif dengan 89 persen.
Pembahasan tentang Erick Thohir dinilai sangat fluktuatif. Kenaikan signifikan terjadi pada enam kesempatan dengan total mention pada enam hari tersebut lebih dari 8.000 mention. Dukungan Pertamina untuk acara-acara G20 memberi dampak. Itu menjadi pendorong utama tingginya pembahasan Erick Thohir pada 15 November atau puncak pembahasan selama November.
Dukungan untuk maju pada pilpres mendatang terlihat tinggi pada 10-11 November, dipicu pujian dari petinggi-petinggi PAN. "Erick Thohir dipercaya mampu membawa kemajuan bagi bangsa dan negara Indonesia, sukses ciptakan dampak positif besar pada penguatan ekonomi dan semakin diminati oleh masyarakat," tulis Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, Jumat (9/12/2022).
Di medan pertempuran antara pendukung, ada klaster-klaster yang beririsan erat. Interaksi lebih natural terjadi di klaster yang relatif tidak eksklusif menyendiri. Pendukung Erich-Ganjar bersatu, head to head dengan pendukung Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Di sela tektokan antara kedua klaster besar Erick-Ganjar vs Anies-AHY, tampak pendukung Puan Maharani, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil dan Susi Pudjiastuti. Percakapan tentang Airlangga Hartarto dibangun oleh klaster sendiri.
"Erick-Ganjar selain memiliki klaster dalam battle ground, juga memiliki klaster sendiri yang terpisah untuk mengangkat percakapan secara positif," tulis Ismail.
Ikuti Whatsapp Channel Republika