Rabu 07 Dec 2022 22:31 WIB

Pemkab Cianjur Catat Rumah Rusak Akibat Gempa Capai Lebih dari 53 Ribu Unit

pendataan rumah yang rusak akibat gempa masih terus berjalan

Red: Nur Aini
Seorang warga menggendong anaknya melintasi rumah yang rubuh akibat gempa bumi di Cieunder, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Masa tanggap darurat penanganan gempa bumi di Kabupaten Cianjur ditetapkan selama 30 hari sejak Senin (21/11/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Seorang warga menggendong anaknya melintasi rumah yang rubuh akibat gempa bumi di Cieunder, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Masa tanggap darurat penanganan gempa bumi di Kabupaten Cianjur ditetapkan selama 30 hari sejak Senin (21/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat hasil verifikasi sementara rumah rusak akibat gempa 5.6 magnitudo pada Senin (21/11/2022) sebanyak 53.408 dengan rincian rusak berat sebanyak 12.956, sedang sebanyak 15.196, dan ringan sebanyak 25.256.

Asisten Daerah II Cianjur, Arief Purnawan di Cianjur, Rabu (7/12/2022), mengatakan untuk pendataan rumah yang rusak akibat gempa masih terus berjalan dilakukan tim khusus dari Pemkab Cianjur dan BNPB, sehingga jumlahnya memasuki hari ke-17 usai gempa terus bertambah. "Untuk bantuan bagi warga rumahnya sudah didata dan terverifikasi akan mendapatkan bantuan mulai Kamis (8/12/2022) yang akan diserahkan secara simbolis langsung oleh Presiden RI," katanya dalam konfrensi Pers di Kantor Bupati Cianjur.

Baca Juga

Pendataan akan terus dilakukan di 16 kecamatan yang terdampak di Cianjur, sehingga warga yang belum terdata dimohon bersabar sampai petugas datang melakukan survei. Sedangkan untuk warga yang saat ini mengisi posko pengungsian terpusat dan mandiri jumlahnya bertambah menjadi 114.683.

Sedangkan pencarian korban yang dilaporkan masih hilang sebanyak delapan orang masih dilakukan. Memasuki hari ke-17 belum berhasil ditemukan meski pencarian menggunakan sejumlah alat berat, sehingga jumlah korban meninggal masih 334 orang. "Upaya pencarian hari ke-17 terhadap delapan korban yang masih tertimbun tidak lagi secara masif dengan menurunkan banyak tim SAR gabungan, namun lebih banyak menggunakan alat berat untuk menggali lubang di wilayah longsoran Sate Sinta-Cijedil dan Jalan Mangunkerta," katanya.

Terkait masih banyak warga yang belum mendapat bantuan logistik, kata dia, dapat datang langsung ke posko terpadu di Pendopo Cianjur, atau melalui aparat desa, kecamatan dan posko terpusat di sejumlah kecamatan sehingga dapat dilakukan pendistribusian cepat. "Kita akan langsung kirimkan kalau memang masih ada warga terdampak yang belum mendapat bantuan logistik, kami juga sudah menambah logistik yang banyak dibutuhkan termasuk tenda, terpal dan alas tidur," kata Arief Purnawan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement