Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan foto-foto peristiwa bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung. Ia pun mengutuk aksi yang menyebabkan belasan orang mengalami luka-luka bahkan meninggal dunia.
"Pemerintah Kota Bandung mengutuk keras kejadian ini karena kejadian ini tentunya tidak dibenarkan oleh hukum atau agama apapun soal kejadian yg diduga bom bunuh diri ini apapun itu alasannya," ujarnya seusai meninjau lokasi bom bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Rabu.
Ia pun meminta masyarakat tidak menyebarkan foto atau berita hoaks tentang bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar. Sebab seluruh informasi terkait kasus akan langsung disampaikan oleh kapolda Jabar.
"Saya berharap masyarakat juga tidak usah resah dan takut seperti yang diharapkan oleh pelaku. Jadi tenang saja, Insya Allah kita sama-sama jaga Bandung tetap kondusif," katanya.
Lone wolf
Indonesia Police Watch (IPW) menduga bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung dilakukan oleh pelaku teror yang bergerak sendiri atau lone wolf. Untuk itu, Polri diimbau mewaspadai aksi tersebut menjelang tanggal 10 Desember 2022.
"IPW menduga pelaku adalah lone wolf, pelaku teror yang bergerak sendiri yang terinspirasi paham teroris dan bergerak perorangan," kata Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Menurut Sugeng, Polri harus mewaspadai gerakan lone wolf tersebut di seluruh wilayah Indonesia. Terlebih di Jawa Tengah, menjelang tanggal 10 Desember 2022, atau hari pernikahan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.
Hal tersebut, kata dia, dikarenakan di acara itu akan terjadi pemusatan tokoh-tokoh nasional. Sehingga pengaman harus ketat.
"Keberhasilan Densus 88 menangkap empat terduga teroris di Sukoharjo, Jawa Tengah, wilayah dekat dengan perhelatan pernikahan anak Presiden patut diapresiasi sehingga lone wolf bergerak ke wilayah Jawa Barat," ujar Sugeng.
Untuk mencegah kejadian serupa tak terulang lagi, menurut Sugeng perlu diperkuat peran Bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkamtibmas). "Peran Bhabinkamtibmas dengan program Polmas harus diperkuat untuk mendeteksi dini potensi pergerakan lone wolf di sekitar warga," ucap Sugeng.
Peristiwa serangan teror oleh pelaku lone wolf di markas kepolisian pernah terjadi pada 30 Maret 2021, di mana seorang wanita membawa senjata jenis air soft gun masuk ke Mabes Polri dan melakukan penembakan ke arah petugas, namun tidak ada petugas yang terluka. Pelaku pun tewas ditembak di tempat.
Kejadian serupa juga terjadi di pintu Istana Merdeka Jakarta pada 25 November lalu, seorang wanita mencoba menerobos penjagaan sambil membawa senjata jenis FN. Jauh sebelumnya, pada 8 Februari, seorang terduga teroris berinisial EP ditangkap saat bersembunyi di Mapolsek Kampar, Riau, diduga akan menyerang anggota polisi dengan menggunakan sebuah obeng.
Pelaku menyimpan obeng yang sudah diasah hingga runcing di kantong sebelah kirinya. EP diketahui anggota kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
Diketahui masuk secara diam-diam ke Mapolsek Kampar sekitar pukul 23.30 WIB.Ia bersembunyi di halaman belakang Mapolsek Kampar untuk mencari anggota polisi yang lengah. Dan berencana melakukan penyerangan dengan cara menusuk menggunakan obeng.
