Ahad 04 Dec 2022 13:18 WIB

Pilot Belum Ditemukan, Pencarian Helikopter NBO-105 Polri Diperpanjang Tiga Hari

Helikopter NBO-105 Polri hilang kontak di perairan Belitung Timur, Ahad pekan lalu.

Seorang anggota Tim SAR gabungan melakukan evakuasi serpihan dari helikopter milik Polri NBO-105 yang jatuh di perairan Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (29/11/2022). Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah korban atas nama Briptu Moch Lasminto sehingga menjadi dua korban meninggal dunia dan dua orang belum ditemukan.
Foto: ANTARA FOTO/Dok Kantor SAR Pangkal Pinang
Seorang anggota Tim SAR gabungan melakukan evakuasi serpihan dari helikopter milik Polri NBO-105 yang jatuh di perairan Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (29/11/2022). Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah korban atas nama Briptu Moch Lasminto sehingga menjadi dua korban meninggal dunia dan dua orang belum ditemukan.

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Tim SAR gabungan memperpanjang pelaksanaan kegiatan pencarian dan evakuasi helikopter NBO-105 Polri yang jatuh di perairan Manggar, Belitung Timur, selama tiga hari ke depan. Pelaksanaan operasi SAR tersebut diperpanjang guna menemukan keberadaan pilot AKP Arif Rahman Saleh.

"Korban yang masih dalam pencarian sebanyak satu orang, yakni AKP Arif Rahman Saleh," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Pangkal Pinang, I Made Oka Astawa, di Manggar, Ahad (4/12/2022).

Baca Juga

Tim memperkirakan saat ini pilot AKP Arif Rahman Saleh masih berada di badan pesawat. Korban diduga masih terikat safety belt atau sabuk pengaman.

"Dugaan korban memang masih berada di dalam pesawat," ujarnya.

Oka menyebut, sebelumnya pada hari ketujuh pencarian, tim memaksimalkan pencarian dengan menurunkan sebanyak 20 penyelam. Penyelaman dilakukan di sebanyak tujuh titik yang sudah ditentukan.

Menurut Oka, selain itu pencarian juga dilakukan melalui udara menggunakan helikopter Polri. Sementara itu, pencarian di atas permukaan laut menggunakan 20 kapal dan pencarian di bawah permukaan laut menggunakan tiga kapal dari Pushidrosal TNI Angkatan Laut.

"Pencarian bawah laut menggunakan peralatan elektronik seperti MBES, SSS, dan magnetometer dengan meng-cover area sekitar 50 persen dari yang direncanakan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement