REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendorong kampanye yang berkualitas dan menyehatkan demokrasi. Ia mengatakan, politik adu ide gagasan harus lebih dikedepankan, dibandingkan politik adu domba yang bisa memecah belah masyarakat.
“Kita harus mendorong kampanye berkualitas yang menyehatkan demokrasi, kita mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi, mengedepankan politik adu ide adu gagasan, bukan politik adu domba,” kata Jokowi di Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pelaksanaan Tahapan Pemilu Serentak Tahun 2024, Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Jokowi menegaskan, KPU harus memperkuat pendidikan politik bagi para kontestan dan juga masyarakat. Selain itu, para peserta pemilu juga didorong agar melakukan pemilu yang damai, jujur, dan berintegritas.
“Menolak tindakan-tindakan yang tidak terpuji yang mencederai demokrasi, menyebar fitnah, menyebar ujaran kebencian politik uang dan yang lain-lainnya,” ujarnya.
Di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global dan juga upaya pemulihan ekonomi nasional, Presiden juga berpesan agar KPU bekerja secara efisien dan memanfaatkan anggarannya dengan cermat serta mengatur skala prioritas.
“Stabilitas politik betul-betul harus kita jaga. Ini saya titip pesan tadi dalam rangka juga ke sisi ekonomi,” tambah dia.